Mengenal Mohsen Fakhrizadeh, 'Bapak Bom Nuklir Iran' yang Tewas Dibunuh

Sabtu, 28 November 2020 - 07:01 WIB
Laporan badan pengawas non-proliferasi PBB mengatakan ia mengawasi kegiatan "dalam mendukung kemungkinan dimensi militer untuk program nuklir (Iran)" dalam apa yang disebut AMAD Plan. (Baca: Imuwan Nuklirnya Dibunuh, Iran: Balas Dendam yang Berat Menanti )

Sebuah laporan IAEA 2011 menggambarkan dia sebagai "Pejabat Eksekutif" AMAD Plan, seorang tokoh sentral yang diduga bekerja di Iran untuk mengembangkan teknologi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bom atom, dan menyatakan bahwa dia mungkin masih memiliki peran dalam kegiatan tersebut.

Israel juga menggambarkan AMAD Plan sebagai program senjata nuklir rahasia Iran, dan mengatakan bahwa mereka menyita sebagian besar "arsip" nuklir Iran yang merinci pekerjaannya.

Dalam presentasi di televisi pada April 2018 tentang arsip tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Fakhrizadeh sebagai tokoh terkemuka dalam apa yang dia gambarkan sebagai pekerjaan senjata nuklir rahasia yang dilakukan dengan kedok program sipil.

(Baca juga : Ingin Sukses di Pekerjaan, Calon Mahasiswa Disarankan Pilih Jurusan Sesuai Passion )

Mengutip arsip sebagai bukti, Netanyahu mengatakan agen Israel telah mengambil sejumlah besar dokumen dari sebuah situs di Teheran. Saat itu, Iran mengatakan dokumen itu palsu.

"Ingatlah nama ini, Fakhrizadeh," kata Netanyahu, menggambarkan Fakhrizadeh sebagai kepala AMAD. Netanyahu mengatakan bahwa setelah AMAD ditutup, Fakhrizadeh terus bekerja di sebuah badan di dalam Kementerian Pertahanan Iran pada "proyek-proyek khusus".

Pada 2018, penyiar Kan Israel melakukan wawancara dengan mantan Perdana Menteri Ehud Olmert di mana dia mengisyaratkan Fakhrizadeh bisa menjadi target. "Saya mengenal Fakhrizadeh dengan baik. Dia tidak tahu seberapa baik saya mengenalnya. Jika saya bertemu dengannya di jalan, kemungkinan besar saya akan mengenalinya," katanya.

"Dia tidak memiliki kekebalan, dia tidak memiliki kekebalan, dan menurut saya dia tidak akan memiliki kekebalan."

Apa yang Dikatakan Iran?
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More