Ilmuwan Nuklirnya Dibunuh, Iran: Balas Dendam yang Berat Menanti

Sabtu, 28 November 2020 - 03:20 WIB
loading...
Ilmuwan Nuklirnya Dibunuh,...
Iran berjanji akan membalas dendam kematian ilmuwan nuklirnya Mohsen Fakhrizadeh. Foto/The Guardian
A A A
TEHERAN - Kepala staf angkatan bersenjata Iran Mayjen Mohammad Bagheri memperingatkan "balas dendam yang berat" bagi mereka yang berada di balik pembunuhan seorang ilmuwan nuklir terkemuka negara itu di luar Teheran.

"Kelompok teroris dan para pemimpin serta pelaku upaya pengecut ini harus tahu bahwa balas dendam berat menanti mereka," tweetnya seperti dikutip Al Araby dari kantor berita resmi Iran, IRNA, sabtu (28/11/2020).

Bagheri menyebut kematian Mohsen Fakhrizadeh pukulan pahit dan berat.



"Kami meyakinkan (warga Iran) bahwa kami tidak akan beristirahat sampai kami mengejar dan menghukum mereka yang terlibat," tegasnya.

Tweet itu muncul tak lama setelah Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan di Twitter bahwa ada indikasi serius dari sebuah peran Israel dalam pembunuhan Fakhrizadeh.

"Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini. Kepengecutan ini - dengan indikasi serius peran Israel - menunjukkan penghasutan perang yang putus asa dari para pelaku," kata Zarif.

Dia juga meminta komunitas internasional untuk mengakhiri standar ganda mereka yang memalukan dan mengutuk tindakan teror Israel.

Kantor berita Iran, Tasnim, melaporkan bahwa Mohsen Fakhrizadeh - secara luas dipandang sebagai arsitek program nuklir kontroversial Iran - ditembak mati di kota kecil Iran di timur Absard Teheran.(Baca juga: Pakar Nuklir Iran Lolos dari Upaya Pembunuhan, Fakhrizadeh Terluka )

Kantor berita lainnya, Fars, mengatakan para saksi mendengar suara ledakan dan kemudian tembakan senapan mesin. Serangan itu menargetkan mobil yang ditumpangi Fakhrizadeh.

Area di sekitar Absard dipenuhi dengan vila-vila liburan untuk kaum elit Iran dengan pemandangan Gunung Damavand, puncak tertinggi di negara ini. Jalanan pada hari Jumat, bagian dari akhir pekan Iran, lebih kosong dari biasanya karena penguncian atas pandemi virus Corona, menawarkan para pelaku penyerangan kesempatan untuk menyerang dengan lebih sedikit orang di sekitarnya.

Yang terluka, termasuk pengawal Fakhrizadeh, kemudian dibawa ke rumah sakit setempat, menurut Fars.(Baca juga: Pertama di Eropa, Diplomat Iran Diadili Kasus Rencana Pengeboman )

Televisi pemerintah di situs webnya kemudian menerbitkan foto pasukan keamanan yang memblokir jalan. Foto dan video yang dibagikan secara online menunjukkan sedan Nissan dengan lubang peluru di kaca depan dan darah menggenang di jalan.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1390 seconds (0.1#10.140)