China kepada AS: Setop Tingkatkan Hubungan dengan Taiwan
Rabu, 11 November 2020 - 17:39 WIB
BEIJING - China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk berhenti meningkatkan hubungan dengan Taiwan . Seruan itu muncul setelah Washington dan Taipei mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pembicaraan ekonomi bulan ini yang oleh pemerintah Taiwan digambarkan sebagai "tonggak utama" dalam hubungan keduanya.
China menganggap Taiwan, yang diperintah secara demokratis, sebagai wilayahnya sendiri tanpa hak untuk hubungan formal dengan negara lain. Negara itu kerap memberikan peringatan seiring meningkatnya dukungan AS untuk pulau itu, termasuk penjualan senjata baru dan kunjungan ke Taipei oleh pejabat senior Washington.
Taiwan akan mengirim delegasi kecil ke Washington, dipimpin oleh Wakil Menteri Urusan Ekonomi Chen Chern-chy, kata pemerintahnya, untuk pertemuan perdana Dialog Kemitraan Kemakmuran Ekonomi AS-Taiwan pada 20 November.(Lihat juga: China Bereaksi Keras Saat AS Jual Drone MQ-9B Reaper ke Taiwan )
Wakil Menteri Luar Negeri AS Keith Krach, yang membuat marah China dengan kunjungan ke Taipei pada bulan September, akan memimpin pihak AS.(Baca juga: Sebanyak 18 Pesawat China Berdengung Dekat Taiwan saat Wamenlu AS Berkunjung )
Berbicara pada jumpa pers harian di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan mereka menentang setiap pertemuan resmi Washington dan Taipei.
"China mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan segala jenis pertemuan resmi atau kontak dengan Taiwan dan menghentikan peningkatan hubungan substantif," tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/11/2020).
Disisi Taiwan, Kementerian Luar Negeri negara itu menyambut baik pembicaraan tersebut.
"Dialog ini merupakan tonggak penting dalam hubungan ekonomi Taiwan-AS. Ini menunjukkan bahwa Taiwan dan Amerika Serikat akan mengembangkan kerja sama yang lebih dekat dan lebih luas di bawah kemitraan strategis ekonomi global mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.
Krach adalah pejabat Departemen Luar Negeri paling senior yang mengunjungi Taiwan dalam empat dekade setelah ditunjuk untuk memimpin dialog ekonomi bilateral baru dengan pulau itu.
Taiwan telah lama mengupayakan perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat.(Baca juga: Ancaman China Meningkat, Taiwan Izinkan AS Gelar Latihan Militer )
Sementara Presiden AS Donald Trump adalah tokoh populer di Taiwan karena dukungan pemerintahannya untuk pulau itu, pemerintah Taipei telah bergerak untuk meyakinkan orang-orang bahwa Presiden terpilih Joe Biden akan melanjutkan dukungan itu.
"Mungkin ada perubahan dalam pemerintah dan personel AS, tetapi kami yakin dalam perkembangan lanjutan hubungan Taiwan-AS," kata Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari Rabu, menurut Partai Progresif Demokratiknya.
China menganggap Taiwan, yang diperintah secara demokratis, sebagai wilayahnya sendiri tanpa hak untuk hubungan formal dengan negara lain. Negara itu kerap memberikan peringatan seiring meningkatnya dukungan AS untuk pulau itu, termasuk penjualan senjata baru dan kunjungan ke Taipei oleh pejabat senior Washington.
Taiwan akan mengirim delegasi kecil ke Washington, dipimpin oleh Wakil Menteri Urusan Ekonomi Chen Chern-chy, kata pemerintahnya, untuk pertemuan perdana Dialog Kemitraan Kemakmuran Ekonomi AS-Taiwan pada 20 November.(Lihat juga: China Bereaksi Keras Saat AS Jual Drone MQ-9B Reaper ke Taiwan )
Wakil Menteri Luar Negeri AS Keith Krach, yang membuat marah China dengan kunjungan ke Taipei pada bulan September, akan memimpin pihak AS.(Baca juga: Sebanyak 18 Pesawat China Berdengung Dekat Taiwan saat Wamenlu AS Berkunjung )
Berbicara pada jumpa pers harian di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan mereka menentang setiap pertemuan resmi Washington dan Taipei.
"China mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan segala jenis pertemuan resmi atau kontak dengan Taiwan dan menghentikan peningkatan hubungan substantif," tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/11/2020).
Disisi Taiwan, Kementerian Luar Negeri negara itu menyambut baik pembicaraan tersebut.
"Dialog ini merupakan tonggak penting dalam hubungan ekonomi Taiwan-AS. Ini menunjukkan bahwa Taiwan dan Amerika Serikat akan mengembangkan kerja sama yang lebih dekat dan lebih luas di bawah kemitraan strategis ekonomi global mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.
Krach adalah pejabat Departemen Luar Negeri paling senior yang mengunjungi Taiwan dalam empat dekade setelah ditunjuk untuk memimpin dialog ekonomi bilateral baru dengan pulau itu.
Taiwan telah lama mengupayakan perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat.(Baca juga: Ancaman China Meningkat, Taiwan Izinkan AS Gelar Latihan Militer )
Sementara Presiden AS Donald Trump adalah tokoh populer di Taiwan karena dukungan pemerintahannya untuk pulau itu, pemerintah Taipei telah bergerak untuk meyakinkan orang-orang bahwa Presiden terpilih Joe Biden akan melanjutkan dukungan itu.
"Mungkin ada perubahan dalam pemerintah dan personel AS, tetapi kami yakin dalam perkembangan lanjutan hubungan Taiwan-AS," kata Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari Rabu, menurut Partai Progresif Demokratiknya.
(ber)
tulis komentar anda