Hizbullah: Prancis Seret Diri ke Pertempuran dengan Muslim karena Kartun Nabi

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 08:33 WIB
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sebut Prancis seret dirinya sendiri ke dalam pertempuran dengan Muslim karena membela penerbitan kartun Nabi Muhammad. Foto/REUTERS
BEIRUT - Pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, mengatakan Prancis telah menyeret dirinya sendiri ke dalam peretempuran dengan kaum Muslim karena pembelaannya terhadap kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW . Dia menganggap penerbitan kartun itu sebagai agresi terhadap dunia Muslim.

Dia mendesak Prancis untuk menghindari tindakan yang memicu ketegangan. "Otoritas Prancis telah menyeret diri mereka sendiri dan seluruh Prancis—mereka ingin menyeret seluruh Eropa—ke dalam pertempuran dengan Islam dan Muslim untuk alasan yang lemah dan terkadang tidak diketahui," kata Nasrallah. (Baca: Guru Belgia Diskors karena Pertontonkan Kartun Nabi Muhammad SAW )

Tapi, dia memperingatkan; "Itu adalah pertempuran yang kalah".

"Jangan biarkan ejekan, agresi ini...berlanjut, dan seluruh dunia akan berdiri bersama Anda," ujar bos Hizbullah tersebut.

"Otoritas Prancis bukannya memperbaiki masalah...(sebaliknya) menjadi keras kepala tentang kebebasan berekspresi ini dengan mengatakan; 'kami ingin melanjutkan dengan kartun satire'," papar Nasrallah. "Anda perlu berpikir untuk memperbaiki kesalahan ini." (Baca: Alasan Keamanan, Koran Denmark Tolak Terbitkan Kartun Nabi Muhammad )



Kemarahan telah pecah di dunia Muslim terkait pembelaan Presiden Prancis Emmanuel Macron awal bulan ini atas hak menerbitkan kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo.

Pemimpin Prancis itu berbicara setelah seorang ekstremis memenggal seorang guru sekolah, Samuel Paty, 47, di pinggiran kota Paris pada 16 Oktober.

Guru telah mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan oleh majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, selama pelajaran tentang kebebasan berekspresia di kelas. (Baca: Partai Sayap Kanan Denmark Galang Dana Cetak Kartun Nabi Muhammad )

Nasrallah mendesak Prancis untuk bersikap adil. "Tidak ada Muslim di dunia yang akan menerima martabat kami, martabat Nabi kami, dihina," katanya, seperti dikutip AFP, Sabtu (31/10/2020).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More