Inilah Daftar Produk Prancis yang Berpotensi Diboikot Dunia Muslim
Selasa, 27 Oktober 2020 - 10:29 WIB
PARIS - Seruan menggema di seluruh dunia Muslim untuk memboikot produk-produk Prancis sebagai protes atas dipertontonkannya kartun-kartun yang menghina Nabi Muhammad . Bagi umat Islam, tindakan seperti yang terjadi Prancis itu sebagai penistaan.
Gerakan boikot sudah terjadi di Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Aljazair, Sudan, Palestina, dan Maroko. Yang terbaru Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan rakyatnya melakukan hal serupa. (Baca: Imbas Macron Hina Islam: Website Prancis Diretas, Produknya Diboikot di Mana-mana )
Dampak boikot itu sulit dipastikan, di mana hanya ada laporan terisolasi dari penjualan barang-barang Prancis yang terpengaruh.
Mengutip Al Arabiya English, Selasa (27/10/2020), berikut adalah beberapa perusahaan dan sektor Prancis dengan eksposur ke negara-negara mayoritas Muslim. Sejauh ini tidak ada indikasi bahwa salah satu dari mereka telah terpengaruh, kecuali nantinya dinyatakan lain seiring dengan perkembangan situasi.
Gandum
Prancis adalah pengekspor utama produk pertanian global, dan tiga persen ekspornya pergi ke Timur Tengah. Data ini bersumber dari lobi industri ANIA. Biji-bijian menyumbang sebagian besar ekspor tersebut. (Baca: Imbas Kartun Nabi Muhammad, Erdogan Minta Rakyat Turki Boikot Produk Prancis )
Data Kementerian Pertanian Prancis, Aljazair adalah pasar ekspor terbesar kesepuluh Prancis untuk produk pertanian. Nilai ekspor tersebut sekitar 1,4 miliar euro pada 2019.
Maroko, salah satu negara Muslim yang mengutuk penerbitan kartun Nabi Muhammad, adalah negara pasar ekspor produk pertanian terbesar ke-17 Prancis tahun lalu, dengan nilai ekspor 700 juta euro.
Kelompok lobi ANIA mengatakan departemen perdagangan di kementerian luar negeri telah mendirikan pusat krisis dan berhubungan dengan perwakilan industri pertanian.
Supermarket
Salah satu target seruan boikot di Arab Saudi adalah jaringan supermarket Carrefour. Kampanye bagi konsumen untuk menjauh dari tokonya sedang tren di media sosial di Arab Saudi selama akhir pekan. (Baca: Dewan Cendekiawan Senior Saudi: Menghina Nabi Muhammad Hanya Melayani Ekstremis )
Pengecer Prancis beroperasi di banyak bagian Timur Tengah dan Asia Selatan melalui pengaturan waralaba dengan mitra. Salah satu mitra memegang hak eksklusif untuk waralaba Carrefour di negara-negara seperti Pakistan, Lebanon dan Bahrain. Mitra lain memegang hak waralaba Carrefour untuk Maroko.
Jurnalis Reuters di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, mengunjungi dua toko Carrefour, yang tampak sibuk seperti biasanya. Seorang perwakilan Carrefour di Paris mengatakan perusahaan tidak merasakan dampak sejauh ini dari seruan boikot.
Energi
Raksasa energi Prancis; Total, hadir di banyak negara mayoritas Muslim. Di Pakistan, Bangladesh, dan Turki, negara-negara di mana reaksi terhadap Prancis atas kartun paling gencar, Total terutama berfokus pada penjualan produk petrokimia dan minyak bumi.
Di Arab Saudi, serta di beberapa negara Teluk lainnya, Total memiliki investasi dalam eksplorasi dan produksi, dan dalam beberapa kasus pemurnian.
Fashion dan Kemewahan
Di toko yang dikunjungi Reuters di Kota Kuwait pada hari Minggu, produk kosmetik dan perawatan kulit yang diproduksi oleh L'Oreal telah dihapus dari rak. Toko itu adalah satu dari sekitar 70 gerai yang terikat dengan serikat koperasi yang memutuskan untuk berhenti menjual produk Prancis.
Tetapi eksposur L'Oreal—bersama dengan pemain lain di sektor mode Prancis—terbatas.
Dikombinasikan dengan Afrika, Timur Tengah adalah kontributor terkecil bagi pendapatan L'Oreal, yang mewakili lebih dari 2 persen.
Untuk label mode besar Prancis, Timur Tengah mewakili sebagian kecil penjualan dibandingkan dengan Amerika Serikat, Asia, atau Eropa. Merek besar seperti Louis Vuitton milik LVMH atau Chanel milik pribadi memiliki toko di seluruh Timur Tengah, termasuk di Arab Saudi dan Dubai.
Tapi klien kaya Timur Tengah cenderung membeli barang mewah saat bepergian jauh dari rumah. LVMH, yang juga memiliki Christian Dior, tidak memerinci seberapa besar kontribusi Timur Tengah terhadap pendapatan.
Pertahanan dan Aerospace
Prancis adalah salah satu pengekspor senjata terkemuka dunia. Thales menjual senjata, teknologi penerbangan, dan sistem transportasi umum ke sejumlah negara mayoritas Muslim. Menurut situs web perusahaan, klien mereka termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, dan Qatar.
Mesir dan Qatar adalah beberapa negara yang telah memesan jet militer Rafale dari Dassault, yang juga memandang kawasan itu sebagai pasar besar untuk jet pribadinya.
Pembuat Mobil
Produsen mobil Prancis, Renault, mencantumkan Turki sebagai pasar terbesar kedelapan, dengan 49.131 kendaraan terjual di sana dalam enam bulan pertama tahun ini.
PSA, yang membuat merek Citroen dan Peugeot, mengatakan dalam hasil keuangan terbarunya, penjualan di Turki meningkat dan mewakili titik terang di pasar yang sulit, meskipun tidak memberikan angka.
Gerakan boikot sudah terjadi di Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Aljazair, Sudan, Palestina, dan Maroko. Yang terbaru Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan rakyatnya melakukan hal serupa. (Baca: Imbas Macron Hina Islam: Website Prancis Diretas, Produknya Diboikot di Mana-mana )
Dampak boikot itu sulit dipastikan, di mana hanya ada laporan terisolasi dari penjualan barang-barang Prancis yang terpengaruh.
Mengutip Al Arabiya English, Selasa (27/10/2020), berikut adalah beberapa perusahaan dan sektor Prancis dengan eksposur ke negara-negara mayoritas Muslim. Sejauh ini tidak ada indikasi bahwa salah satu dari mereka telah terpengaruh, kecuali nantinya dinyatakan lain seiring dengan perkembangan situasi.
Gandum
Prancis adalah pengekspor utama produk pertanian global, dan tiga persen ekspornya pergi ke Timur Tengah. Data ini bersumber dari lobi industri ANIA. Biji-bijian menyumbang sebagian besar ekspor tersebut. (Baca: Imbas Kartun Nabi Muhammad, Erdogan Minta Rakyat Turki Boikot Produk Prancis )
Data Kementerian Pertanian Prancis, Aljazair adalah pasar ekspor terbesar kesepuluh Prancis untuk produk pertanian. Nilai ekspor tersebut sekitar 1,4 miliar euro pada 2019.
Maroko, salah satu negara Muslim yang mengutuk penerbitan kartun Nabi Muhammad, adalah negara pasar ekspor produk pertanian terbesar ke-17 Prancis tahun lalu, dengan nilai ekspor 700 juta euro.
Kelompok lobi ANIA mengatakan departemen perdagangan di kementerian luar negeri telah mendirikan pusat krisis dan berhubungan dengan perwakilan industri pertanian.
Supermarket
Salah satu target seruan boikot di Arab Saudi adalah jaringan supermarket Carrefour. Kampanye bagi konsumen untuk menjauh dari tokonya sedang tren di media sosial di Arab Saudi selama akhir pekan. (Baca: Dewan Cendekiawan Senior Saudi: Menghina Nabi Muhammad Hanya Melayani Ekstremis )
Pengecer Prancis beroperasi di banyak bagian Timur Tengah dan Asia Selatan melalui pengaturan waralaba dengan mitra. Salah satu mitra memegang hak eksklusif untuk waralaba Carrefour di negara-negara seperti Pakistan, Lebanon dan Bahrain. Mitra lain memegang hak waralaba Carrefour untuk Maroko.
Jurnalis Reuters di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, mengunjungi dua toko Carrefour, yang tampak sibuk seperti biasanya. Seorang perwakilan Carrefour di Paris mengatakan perusahaan tidak merasakan dampak sejauh ini dari seruan boikot.
Energi
Raksasa energi Prancis; Total, hadir di banyak negara mayoritas Muslim. Di Pakistan, Bangladesh, dan Turki, negara-negara di mana reaksi terhadap Prancis atas kartun paling gencar, Total terutama berfokus pada penjualan produk petrokimia dan minyak bumi.
Di Arab Saudi, serta di beberapa negara Teluk lainnya, Total memiliki investasi dalam eksplorasi dan produksi, dan dalam beberapa kasus pemurnian.
Fashion dan Kemewahan
Di toko yang dikunjungi Reuters di Kota Kuwait pada hari Minggu, produk kosmetik dan perawatan kulit yang diproduksi oleh L'Oreal telah dihapus dari rak. Toko itu adalah satu dari sekitar 70 gerai yang terikat dengan serikat koperasi yang memutuskan untuk berhenti menjual produk Prancis.
Tetapi eksposur L'Oreal—bersama dengan pemain lain di sektor mode Prancis—terbatas.
Dikombinasikan dengan Afrika, Timur Tengah adalah kontributor terkecil bagi pendapatan L'Oreal, yang mewakili lebih dari 2 persen.
Untuk label mode besar Prancis, Timur Tengah mewakili sebagian kecil penjualan dibandingkan dengan Amerika Serikat, Asia, atau Eropa. Merek besar seperti Louis Vuitton milik LVMH atau Chanel milik pribadi memiliki toko di seluruh Timur Tengah, termasuk di Arab Saudi dan Dubai.
Tapi klien kaya Timur Tengah cenderung membeli barang mewah saat bepergian jauh dari rumah. LVMH, yang juga memiliki Christian Dior, tidak memerinci seberapa besar kontribusi Timur Tengah terhadap pendapatan.
Pertahanan dan Aerospace
Prancis adalah salah satu pengekspor senjata terkemuka dunia. Thales menjual senjata, teknologi penerbangan, dan sistem transportasi umum ke sejumlah negara mayoritas Muslim. Menurut situs web perusahaan, klien mereka termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, dan Qatar.
Mesir dan Qatar adalah beberapa negara yang telah memesan jet militer Rafale dari Dassault, yang juga memandang kawasan itu sebagai pasar besar untuk jet pribadinya.
Pembuat Mobil
Produsen mobil Prancis, Renault, mencantumkan Turki sebagai pasar terbesar kedelapan, dengan 49.131 kendaraan terjual di sana dalam enam bulan pertama tahun ini.
PSA, yang membuat merek Citroen dan Peugeot, mengatakan dalam hasil keuangan terbarunya, penjualan di Turki meningkat dan mewakili titik terang di pasar yang sulit, meskipun tidak memberikan angka.
(min)
tulis komentar anda