Pertempuran Baru Pecah di Nagorno-Karabakh Setelah Perundingan

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 18:30 WIB
Ditanya bagaimana pembicaraannya, Menlu Armenia Zohrab Mnatsakanyan mengatakan kepada wartawan, "sangat baik" saat dia keluar dari Departemen Luar Negeri AS. Dia menambahkan bahwa upaya untuk gencatan senjata akan terus berlanjut.

Kekuatan dunia ingin mencegah perang yang lebih luas yang dapat menarik Turki, yang telah menyuarakan dukungan kuat untuk Azerbaijan, dan Rusia yang memiliki pakta pertahanan dengan Armenia.

Sesaat sebelum pembicaraan di Washington, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan kepada wartawan di Istanbul bahwa dia berharap Moskow dan Ankara dapat bekerja sama untuk menyelesaikan konflik itu.

Pompeo menuduh Turki memicu konflik dengan mempersenjatai pihak Azerbaijan. Ankara membantah telah mengobarkan konflik.

Pompeo mengatakan menjelang pembicaraan Jumat bahwa dia berharap "jalan yang benar ke depan" dapat ditemukan.

Tetapi Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan dia tidak melihat resolusi diplomatik dari konflik tersebut pada tahap ini. Aliyev menggambarkan prospek penyelesaian damai sebagai "sangat jauh".

Sekitar 30.000 orang tewas dalam perang 1991-1994 di Nagorno-Karabakh. Armenia menganggap daerah kantong itu sebagai bagian dari tanah air bersejarah mereka. Azerbaijan menganggap tanah yang diduduki secara ilegal itu harus dikembalikan pada mereka.
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More