Pertumpahan Darah Nigeria: Polisi Tembak Demonstran lalu Diseret di Jalan
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 00:00 WIB
SARS resmi dibubarkan oleh pemerintah awal bulan ini, namun anggotanya akan dipindahkan ke unit kepolisian lain.
Akibatnya, para kritikus berpendapat pasukan itu hanya akan dikemas ulang, dengan protes terus berlanjut terhadap masalah kebrutalan polisi yang lebih luas.
Osai Ojigho, Country Director Amnesty International Nigeria, menyerukan diakhirinya pertumpahan darah.
“Menembaki pengunjuk rasa damai adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hak hidup, martabat, kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai,” katanya. “Pasukan jelas memiliki satu niat—membunuh tanpa konsekuensi."
“Penembakan ini jelas merupakan eksekusi di luar hukum. Harus ada penyelidikan segera dan tersangka pelaku harus dimintai pertanggungjawaban melalui pengadilan yang adil," katanya.
"Pihak berwenang harus memastikan akses terhadap keadilan dan pemulihan yang efektif bagi para korban dan keluarga mereka."
Akibatnya, para kritikus berpendapat pasukan itu hanya akan dikemas ulang, dengan protes terus berlanjut terhadap masalah kebrutalan polisi yang lebih luas.
Osai Ojigho, Country Director Amnesty International Nigeria, menyerukan diakhirinya pertumpahan darah.
“Menembaki pengunjuk rasa damai adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hak hidup, martabat, kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai,” katanya. “Pasukan jelas memiliki satu niat—membunuh tanpa konsekuensi."
“Penembakan ini jelas merupakan eksekusi di luar hukum. Harus ada penyelidikan segera dan tersangka pelaku harus dimintai pertanggungjawaban melalui pengadilan yang adil," katanya.
"Pihak berwenang harus memastikan akses terhadap keadilan dan pemulihan yang efektif bagi para korban dan keluarga mereka."
(min)
tulis komentar anda