Indonesia Tolak Permintaan Jadi Tempat Persinggahan Pesawat Mata-mata AS
Selasa, 20 Oktober 2020 - 14:41 WIB
China telah meningkatkan latihan militer tahun ini, sementara AS telah meningkatkan tempo operasi navigasi, penyebaran kapal selam, dan penerbangan pengawasan.
Pesawat mata-mata P-8, dengan radar canggih, kamera high definition, dan sensor akustik, telah memetakan pulau, permukaan, dan alam bawah laut di Laut China Selatan setidaknya selama enam tahun.(Baca juga: China Berang Latihan Militernya 'Diintip' Pesawat Mata-mata AS )
Saat membawa sonobuoy dan rudal, pesawat dapat mendeteksi dan menyerang kapal dan kapal selam dari jarak jauh. Pesawat ini juga memiliki sistem komunikasi yang memungkinkannya untuk mengendalikan pesawat tak berawak.
Pada tahun 2014, AS menuduh jet tempur China datang dalam jarak 20 kaki dan mengeksekusi laras laras di atas P-8 yang berpatroli di Laut China Selatan. China menggambarkan keluhan AS sebagai "tidak berdasar".(LIhat video: Peresmian Jalan Presiden Joko Widodo di Uni Emirat Arab )
Pesawat mata-mata P-8, dengan radar canggih, kamera high definition, dan sensor akustik, telah memetakan pulau, permukaan, dan alam bawah laut di Laut China Selatan setidaknya selama enam tahun.(Baca juga: China Berang Latihan Militernya 'Diintip' Pesawat Mata-mata AS )
Saat membawa sonobuoy dan rudal, pesawat dapat mendeteksi dan menyerang kapal dan kapal selam dari jarak jauh. Pesawat ini juga memiliki sistem komunikasi yang memungkinkannya untuk mengendalikan pesawat tak berawak.
Pada tahun 2014, AS menuduh jet tempur China datang dalam jarak 20 kaki dan mengeksekusi laras laras di atas P-8 yang berpatroli di Laut China Selatan. China menggambarkan keluhan AS sebagai "tidak berdasar".(LIhat video: Peresmian Jalan Presiden Joko Widodo di Uni Emirat Arab )
(ber)
tulis komentar anda