Kru Kapal Induk Theodore Roosevelt Positif COVID-19 Jadi 585 Orang
Senin, 13 April 2020 - 06:30 WIB
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi jumlah awak kapal induk bertenaga nuklir USS Theodore Roosevelt yang positif terinfeksi virus corona baru (COVID-19) bertambah menjadi 585 orang. Kapal perang raksasa ini masih tertahan di Guam.
Menurut Angkatan Laut AS yang dikutip Fox News, Senin (13/4/2020), 92 persen dari anggota kru USS Theodore Roosevelt telah dites untuk COVID-19. Hasil tes 585 pelaut positif dan 3.724 lainnya negatif.
Pelaut yang terinfeksi di kapal itu mewakili sekitar 75 persen dari total kasus COVID-19 yang dialami Angkatan Laut AS di seluruh dunia.
Angkatan Laut Amerika mengatakan lebih dari 3.900 pelaut dari sekitar 4.800 awak USS Theodore Roosevelt telah dipindahkan ke darat di Guam.
Pada hari Kamis pekan lalu, Fox News melaporkan bahwa seorang pelaut Amerika yang bertugas di kapal tersebut telah dipindahkan ke unit perawatan intensif di rumah sakit militer di pulau Pasifik barat. Pelaut, yang dites positif COVID-19 bulan lalu itu, dilaporkan ditemukan tidak responsif saat dalam isolasi.
Kapal induk itu telah menjadi pusat kontroversi yang melibatkan komandannya, Kapten Brett Crozier.
Crozier dibebaskan dari tugas alias dipecat setelah memonya untuk para pemimpin Angkatan Laut bocor ke media. Memonya itu berisi desakan untuk mengevakuasi hampir 5.000 pelaut dari kapal induk USS Theodore Roosevelt ketika COVID-19 mulai menjangkiti para pelaut di atas kapal.
“Menghapus sebagian besar personel dari kapal induk nuklir AS yang dikerahkan dan mengisolasi mereka selama dua minggu mungkin tampak seperti tindakan luar biasa....Ini risiko yang perlu," tulis Crozier.
"Mempertahankan lebih dari 4.000 pria dan wanita muda di dalam TR (Theodore Roosevelt) adalah risiko yang tidak perlu dan merusak kepercayaan para Pelaut yang dipercayakan pada kita."
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Angkatan Laut Thomas Modly kemudian mengundurkan diri setelah mengatakan kepada kru Theodore Roosevelt bahwa Crozier "terlalu naif atau terlalu bodoh"—atau mungkin bahkan dengan sengaja tidak patuh—atas penanganan wabah.
Presiden Donald Trump pada Selasa lalu mengatakan bahwa Modly tidak harus mengundurkan diri karena pidato di depan para kru kapal induk tersebut. Tapi, dia berharap itu akan mengakhiri kontroversi. "Semuanya sangat disayangkan," kata Trump.
Kepala Operasi Angkatan Laut Laksamana Michael Gilday mengatakan bahwa semua opsi ada di atas meja, dan dia tidak mengesampingkan untuk mengembalikan Crozier ke posisinya setelah penyelidikan internal telah disimpulkan.
Menurut Angkatan Laut AS yang dikutip Fox News, Senin (13/4/2020), 92 persen dari anggota kru USS Theodore Roosevelt telah dites untuk COVID-19. Hasil tes 585 pelaut positif dan 3.724 lainnya negatif.
Pelaut yang terinfeksi di kapal itu mewakili sekitar 75 persen dari total kasus COVID-19 yang dialami Angkatan Laut AS di seluruh dunia.
Angkatan Laut Amerika mengatakan lebih dari 3.900 pelaut dari sekitar 4.800 awak USS Theodore Roosevelt telah dipindahkan ke darat di Guam.
Pada hari Kamis pekan lalu, Fox News melaporkan bahwa seorang pelaut Amerika yang bertugas di kapal tersebut telah dipindahkan ke unit perawatan intensif di rumah sakit militer di pulau Pasifik barat. Pelaut, yang dites positif COVID-19 bulan lalu itu, dilaporkan ditemukan tidak responsif saat dalam isolasi.
Kapal induk itu telah menjadi pusat kontroversi yang melibatkan komandannya, Kapten Brett Crozier.
Crozier dibebaskan dari tugas alias dipecat setelah memonya untuk para pemimpin Angkatan Laut bocor ke media. Memonya itu berisi desakan untuk mengevakuasi hampir 5.000 pelaut dari kapal induk USS Theodore Roosevelt ketika COVID-19 mulai menjangkiti para pelaut di atas kapal.
“Menghapus sebagian besar personel dari kapal induk nuklir AS yang dikerahkan dan mengisolasi mereka selama dua minggu mungkin tampak seperti tindakan luar biasa....Ini risiko yang perlu," tulis Crozier.
"Mempertahankan lebih dari 4.000 pria dan wanita muda di dalam TR (Theodore Roosevelt) adalah risiko yang tidak perlu dan merusak kepercayaan para Pelaut yang dipercayakan pada kita."
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Angkatan Laut Thomas Modly kemudian mengundurkan diri setelah mengatakan kepada kru Theodore Roosevelt bahwa Crozier "terlalu naif atau terlalu bodoh"—atau mungkin bahkan dengan sengaja tidak patuh—atas penanganan wabah.
Presiden Donald Trump pada Selasa lalu mengatakan bahwa Modly tidak harus mengundurkan diri karena pidato di depan para kru kapal induk tersebut. Tapi, dia berharap itu akan mengakhiri kontroversi. "Semuanya sangat disayangkan," kata Trump.
Kepala Operasi Angkatan Laut Laksamana Michael Gilday mengatakan bahwa semua opsi ada di atas meja, dan dia tidak mengesampingkan untuk mengembalikan Crozier ke posisinya setelah penyelidikan internal telah disimpulkan.
(min)
tulis komentar anda