PM Armenia Sebut Tindakan Turki dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh Serangan Teroristik

Rabu, 07 Oktober 2020 - 15:51 WIB
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengatakan, tindakan Turki dan Azerbaijan sama dengan serangan teroristik di Nagorno-Karabakh. Foto/REUTERS
YEREVAN - Perdana Menteri Armenia , Nikol Pashinyan mengatakan, tindakan Turki dan Azerbaijan sama dengan "serangan teroristik" di Nagorno-Karabakh. Dia menyebut itu merupakan bagian dari kelanjutan genosida Armenia.

"Apa yang kami hadapi adalah serangan teroristik internasional Azerbaijan dan Turki. Bagi saya, tidak ada keraguan bahwa ini adalah kebijakan melanjutkan genosida Armenia dan kebijakan memulihkan kekaisaran Turki," kata Pashinyan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (7/10/2020).

Genosida Armenia mengacu pada pembunuhan 1,5 juta orang Armenia oleh Kekaisaran Ottoman dari tahun 1915 hingga 1923.( Lihat foto: Roket Diduga Ditembakkan Pasukan Armenia di Nagorno Gagal Meledak )



Turki menerima fakta yang menyebutkan banyak orang Armenia yang tinggal di Kekaisaran Ottoman terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan Ottoman selama Perang Dunia Pertama. Tetapi, membantah angka tersebut dan menyangkal bahwa pembunuhan itu diatur secara sistematis dan merupakan genosida.

Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengkritik upaya internasional mengatasi konflik Azerbaijan dan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh. Menurut Cavusoglu, upaya internasional itu tak mencapai apapun hampir 30 tahun terakhir.

Cavusoglu menyatakan gencatan senjata saja tidak akan cukup untuk mengakhiri pertempuran. “Kami melihat seruan dari penjuru dunia dan itu gencatan gencatan segera. Lalu apa? Di sana ada gencatan senjata hingga sekarang, tapi apa yang terjadi?” ungkap Cavusoglu. ( Baca juga: Azerbaijan Akui Gunakan Drone Turki dalam Konflik di Nagorno-Karabakh )

“Di sana bisa ada gencatan senjata, tapi apa yang hasilnya? Dapatkan Anda bilang Armenia untuk segera mundur dari tanah Azerbaijan? Dapatkah Anda datang dengan solusi agar mereka ditarik? Tidak, ini seruan yang sama selama 30 tahun,” tutur dia.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More