Kawanan Anakan Orangutan, Sensasi Tersendiri di Taman Nasional Tanjung Puting

Kamis, 01 Oktober 2020 - 14:00 WIB
Taman Nasional Tanjung Puting menarik dikunjungi bukan hanya karena ini kawasan konservasi atau rumah besar bagi orangutan yang populasinya diperkirakan 30.000 sampai 40.000 orangutan yang tersebar di taman nasional dan juga di luar taman nasional ini. Tapi juga karena rumah yang aman bagi bekantan, monyet, buaya, babi hutan, dan satwa hutan lainnya.



Menikmati sunset dari sungai Sekonyer

Sambil menikmati arus sungai Sekonyer kamu juga bisa menikmati momen senja dari atas perahu. Momen terbenamnya matahari di sini sekalipun tidak seindah di pantai-pantai atau lokasi tinggi seperti bukit lainnya, namun memberi suasana berbeda yang lebih dekat dengan alam karena naungan pohon-pohon besar di sepanjang sisi sungai.



Foto dari picuki.com

Bermain sampan

Saat klotok beristirahat, kamu bisa menggunakannya untuk meminjam sampan milik masyarakat untuk merasakan sensasi bersampan di sugai di bawah kerindangan pohon. Saat kamu memasuki perairan Camp Leakey kamu akan melihat perubahan warna air sungai dari warna coklat ke warna hitam. Warna hitam itu hadir karena terbawa dari warna akar pepohonan padahal jika diperhatikan warna airnya sesungguhnya sangat jernih sehingga kita bisa melihat apa yang ada dibalik air tersebut.

Kamu juga bisa mandi air sungai yang jernih dan segar ini. Bukan mandi berenang melainkan menimba airnya untuk dipakai mandi di atas klotok. Karena akan lebih banyak menghabiskan waktu di kapal, ada baiknya kamu membawa buku atau permainan seru untuk membunuh perintang waktu.



Taman Wisata Alam Tanjung Keluang

Sebelum sampai di taman Tanjung Puting, kamu juga bisa berkunjung ke taman wisata alam Tanjung Keluang. Tanjung Keluang merupakan salah satu tempat wisata di Kabupaten Kobar yang memiliki kawasan pantai yang bagus, Tanjung Keluang banyak ditumbuhi pemandangan pohon cemara yang berjajar dan pantai dengan hamparan pasir putih yang terbentang dekat laut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More