Kremlin: Rusia Tidak Akan Intervensi Pilpres AS
Rabu, 30 September 2020 - 21:31 WIB
MOSKOW - Seperti banyak negara di dunia, Rusia secara intens mengikuti pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) antara Presiden Trump dan pesaingnya dari Partai Demokrat Joseph R. Biden . Namun Moskow tidak akan campur tangan.
"Tentu saja, kami melihat perubahan baru dalam budaya politik AS," kata juru bicara Kremlin Dimitry Peskov dalam teleconference dengan wartawan.
“Tapi kami tidak ingin membuat penilaian atau membuat pernyataan apa pun karena ini bisa langsung dipandang sebagai upaya untuk campur tangan. Rusia tidak pernah, tidak dan tidak akan campur tangan dalam urusan dalam negeri AS," ujarnya lugas seperti dikutip dari The Washington Times, Rabu (30/9/2020).
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyarankan agar Rusia dan AS menandatangani pakta yang berjanji untuk tidak ikut campur dalam pemilihan masing-masing.
Dia mengusulkan perjanjian untuk bertukar jaminan tidak akan campur tangan dalam urusan internal masing-masing dan proses pemilihan, termasuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta metode berteknologi tinggi.(Baca juga: Putin Desak AS Setujui Pakta Tak Saling Ikut Campur Pemilu )
Sementara para pejabat Rusia berulang kali bersikeras bahwa mereka tidak berniat mencampuri urusan dalam negeri Amerika, komunitas intelijen AS telah memperingatkan bahwa Moskow kemungkinan akan berusaha untuk ikut campur dan menyimpulkan pada tahun 2017 bahwa Rusia melakukan operasi rahasia yang dirancang untuk menempatkan Trump kembali di Gedung Putih.(Baca juga: Pilpres AS, CIA: Putin Berupaya Diskreditkan Biden )
Komite Intelijen Senat tahun lalu juga mengonfirmasi bahwa Rusia ikut campur dalam pemilu 2016 dengan tujuan memenangkan Trump.
"Tentu saja, kami melihat perubahan baru dalam budaya politik AS," kata juru bicara Kremlin Dimitry Peskov dalam teleconference dengan wartawan.
“Tapi kami tidak ingin membuat penilaian atau membuat pernyataan apa pun karena ini bisa langsung dipandang sebagai upaya untuk campur tangan. Rusia tidak pernah, tidak dan tidak akan campur tangan dalam urusan dalam negeri AS," ujarnya lugas seperti dikutip dari The Washington Times, Rabu (30/9/2020).
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyarankan agar Rusia dan AS menandatangani pakta yang berjanji untuk tidak ikut campur dalam pemilihan masing-masing.
Dia mengusulkan perjanjian untuk bertukar jaminan tidak akan campur tangan dalam urusan internal masing-masing dan proses pemilihan, termasuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta metode berteknologi tinggi.(Baca juga: Putin Desak AS Setujui Pakta Tak Saling Ikut Campur Pemilu )
Sementara para pejabat Rusia berulang kali bersikeras bahwa mereka tidak berniat mencampuri urusan dalam negeri Amerika, komunitas intelijen AS telah memperingatkan bahwa Moskow kemungkinan akan berusaha untuk ikut campur dan menyimpulkan pada tahun 2017 bahwa Rusia melakukan operasi rahasia yang dirancang untuk menempatkan Trump kembali di Gedung Putih.(Baca juga: Pilpres AS, CIA: Putin Berupaya Diskreditkan Biden )
Komite Intelijen Senat tahun lalu juga mengonfirmasi bahwa Rusia ikut campur dalam pemilu 2016 dengan tujuan memenangkan Trump.
(ber)
tulis komentar anda