Bomber Nuklir Silmuan H-20 China Debut Tahun Ini, Masalah bagi AS
Selasa, 05 Mei 2020 - 15:18 WIB
BEIJING - Pesawat pembom (bomber) siluman supersonik Xian H-20 dilaporkan memulai debutnya tahun ini. Pesawat yang mampu membawa bom nuklir ini akan menjadi masalah bagi Amerika Serikat (AS) karena pangkalan militer Amerika di Pasifik dan sekutunya berada dalam jangkauan.
Mengutip South China Morning Post, Selasa (5/5/2020), Xian H-20 siap diterbangkan dalam airshowdi China tahun ini. Namun, Beijing menimbang kembali waktunya sehubungan dengan pandemi virus corona baru (COVID-19).
Sumber-sumber militer China mengatakan Xian H-20, yang jadi pelengkap triad nuklir Beijing, dapat membuat penampilan publik pertamanya di Zhuhai Airshow November tahun ini jika pandemi COVID-19 cukup terkendali.
"Zhuhai Airshow diharapkan menjadi platform untuk mempromosikan citra China dan keberhasilannya dalam pengendalian pandemi—memberi tahu dunia luar bahwa penularannya tidak berdampak besar pada perusahaan industri pertahanan China," kata salah satu sumber militer.
"Kepemimpinan Beijing masih hati-hati mempertimbangkan apakah itu akan memengaruhi keseimbangan regional, terutama karena ketegangan regional telah meningkat atas pandemi COVID-19," kata sumber militer lainnya.
"Seperti rudal balistik antarbenua, semua pembom strategis dapat digunakan untuk mengirimkan senjata nuklir...jika China mengklaim telah mengejar kebijakan pertahanan nasional yang murni bersifat defensif, mengapa itu membutuhkan senjata ofensif seperti itu?," ujarnya.
Ketegangan di kawasan Pasifik memburuk dalam sebulan terakhir, di mana Beijing dan Washington terus terlibat perang kata-kata terkait pandemi COVID-19. Kedua pihak juga pihak meningkatkan patroli Angkatan Laut di Selat Taiwan dan Laut China Selatan serta Laut China Timur.
Departemen pertahanan AS memperkirakan jarak jelajah H-20 adalah lebih dari 8.500 km (5.300 mil).
Kehadiran H-20 akan menandai lengkapnya triad nuklir (rudal balistik antarbenua berbasis darat, rudal yang diluncurkan kapal selam, dan senjata yang diluncurkan udara) China.
Mengutip South China Morning Post, Selasa (5/5/2020), Xian H-20 siap diterbangkan dalam airshowdi China tahun ini. Namun, Beijing menimbang kembali waktunya sehubungan dengan pandemi virus corona baru (COVID-19).
Sumber-sumber militer China mengatakan Xian H-20, yang jadi pelengkap triad nuklir Beijing, dapat membuat penampilan publik pertamanya di Zhuhai Airshow November tahun ini jika pandemi COVID-19 cukup terkendali.
"Zhuhai Airshow diharapkan menjadi platform untuk mempromosikan citra China dan keberhasilannya dalam pengendalian pandemi—memberi tahu dunia luar bahwa penularannya tidak berdampak besar pada perusahaan industri pertahanan China," kata salah satu sumber militer.
"Kepemimpinan Beijing masih hati-hati mempertimbangkan apakah itu akan memengaruhi keseimbangan regional, terutama karena ketegangan regional telah meningkat atas pandemi COVID-19," kata sumber militer lainnya.
"Seperti rudal balistik antarbenua, semua pembom strategis dapat digunakan untuk mengirimkan senjata nuklir...jika China mengklaim telah mengejar kebijakan pertahanan nasional yang murni bersifat defensif, mengapa itu membutuhkan senjata ofensif seperti itu?," ujarnya.
Ketegangan di kawasan Pasifik memburuk dalam sebulan terakhir, di mana Beijing dan Washington terus terlibat perang kata-kata terkait pandemi COVID-19. Kedua pihak juga pihak meningkatkan patroli Angkatan Laut di Selat Taiwan dan Laut China Selatan serta Laut China Timur.
Departemen pertahanan AS memperkirakan jarak jelajah H-20 adalah lebih dari 8.500 km (5.300 mil).
Kehadiran H-20 akan menandai lengkapnya triad nuklir (rudal balistik antarbenua berbasis darat, rudal yang diluncurkan kapal selam, dan senjata yang diluncurkan udara) China.
Lihat Juga :
tulis komentar anda