Bomber Nuklir Silmuan H-20 China Debut Tahun Ini, Masalah bagi AS
Selasa, 05 Mei 2020 - 15:18 WIB
Stasiun televisi pemerintah China melaporkan H-20 dapat mengubah kalkulus strategis antara AS dan China dengan menggandakan rentang serangan pesawat pembom H-6K yang beroperasi saat ini.
H-20 dilaporkan dirancang untuk menyerang sasaran-sasaran jauh, yang mencakup pangkalan AS di Jepang, Guam, Filipina, dan negara-negara lain. Rantai pulau di Hawaii dan pesisir Australia juga berada dalam jangkauan.
Pesawat pembom supersonik ini rencananya akan dilengkapi dengan rudal nuklir dan konvensional dengan berat lepas landas sekitar 200 ton dan berat muatan hingga 45 ton. Pembom itu diperkirakan terbang dengan kecepatan subsonik dan berpotensi mengeluarkan empat rudal jelajah siluman hipersonik yang kuat.
H-20 diyakini telah dikembangkan sejak awal 2000-an. Proyek untuk mengembangkan pembom strategis pertama kali diumumkan oleh Tentara Pembebasan Rakyat pada tahun 2016.
H-20 dilaporkan dirancang untuk menyerang sasaran-sasaran jauh, yang mencakup pangkalan AS di Jepang, Guam, Filipina, dan negara-negara lain. Rantai pulau di Hawaii dan pesisir Australia juga berada dalam jangkauan.
Pesawat pembom supersonik ini rencananya akan dilengkapi dengan rudal nuklir dan konvensional dengan berat lepas landas sekitar 200 ton dan berat muatan hingga 45 ton. Pembom itu diperkirakan terbang dengan kecepatan subsonik dan berpotensi mengeluarkan empat rudal jelajah siluman hipersonik yang kuat.
H-20 diyakini telah dikembangkan sejak awal 2000-an. Proyek untuk mengembangkan pembom strategis pertama kali diumumkan oleh Tentara Pembebasan Rakyat pada tahun 2016.
(min)
tulis komentar anda