Denmark Terapkan Pembatasan Baru untuk Cegah Peningkatan Covid-19
Jum'at, 18 September 2020 - 23:01 WIB
COPENHAGEN - Denmark akan mengurangi batas perkumpulan publik dari 100 orang menjadi 50 orang. Pemerintah juga memerintahkan bar dan restoran tutup lebih awal untuk membatasi kenaikan infeksi baru Covid-19.
Langkah tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen pada Jumat (18/9). Denmark mengalami peningkatan kasus harian dalam beberapa pekan terakhir setelah melonggarkan lockdown yang diterapkan antara Maret dan Mei.
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 454 kasus infeksi virus corona baru dicatat di Denmark , mendekati rekor April sebanyak 473 kasus.
“Tingkat reproduksi kasus yang menunjukkan berapa banyak penyebaran dari satu orang pada orang lain, saat ini sebesar 1,5 di penjuru negeri,” papar Frederiksen.
Bar dan restoran akan tutup pukul 10.00 malam. Berbagai langkah itu akan berlaku mulai Sabtu (19/9) dan berakhir hingga 4 Oktober. (Baca Juga: Israel dan Saudi Bahas Pembangunan Jaringan Pipa Minyak Dua Negara)
“Saat ini, berbagai pembatasan itu tidak cukup komprehensif untuk memulihkan ekonomi Denmark,” ujar ekonom Sydbank, Soren Kristensen. (Baca Infografis: Pensiun Dini Jadi Momok, Pilot Marinir AS Digoda Bonus Melimpah)
“Meski demikian, ini akan mempengaruhi ekonomi Denmark dan sehingga kita mungkin melihat pemulihan ekonomi kehilangan momentum,” kata Kristensen. (Lihat Video: Kebakaran Pemukiman Padat Penduduk di Makassar)
Langkah tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen pada Jumat (18/9). Denmark mengalami peningkatan kasus harian dalam beberapa pekan terakhir setelah melonggarkan lockdown yang diterapkan antara Maret dan Mei.
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 454 kasus infeksi virus corona baru dicatat di Denmark , mendekati rekor April sebanyak 473 kasus.
“Tingkat reproduksi kasus yang menunjukkan berapa banyak penyebaran dari satu orang pada orang lain, saat ini sebesar 1,5 di penjuru negeri,” papar Frederiksen.
Bar dan restoran akan tutup pukul 10.00 malam. Berbagai langkah itu akan berlaku mulai Sabtu (19/9) dan berakhir hingga 4 Oktober. (Baca Juga: Israel dan Saudi Bahas Pembangunan Jaringan Pipa Minyak Dua Negara)
“Saat ini, berbagai pembatasan itu tidak cukup komprehensif untuk memulihkan ekonomi Denmark,” ujar ekonom Sydbank, Soren Kristensen. (Baca Infografis: Pensiun Dini Jadi Momok, Pilot Marinir AS Digoda Bonus Melimpah)
“Meski demikian, ini akan mempengaruhi ekonomi Denmark dan sehingga kita mungkin melihat pemulihan ekonomi kehilangan momentum,” kata Kristensen. (Lihat Video: Kebakaran Pemukiman Padat Penduduk di Makassar)
(sya)
tulis komentar anda