Kasus Virus Corona Tembus 5 Juta, India Krisis Tabung Oksigen
Rabu, 16 September 2020 - 14:44 WIB
Negara bagian Maharashtra yang terkena dampak paling parah telah memutuskan untuk mengurangi pasokan ke negara-negara tetangga untuk memenuhi permintaannya yang terus meningkat, kata seorang pejabat pemerintah negara bagian.(Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Israel Terapkan Lockdown )
Kendaraan yang membawa oksigen akan langsung melaju dan dapat menggunakan sirene untuk memastikan mereka mencapai rumah sakit lebih cepat.
Ravindra Khade Patil, seorang dokter yang mengelola dua rumah sakit swasta di pinggiran Mumbai, berbicara tentang tekanan yang dia hadapi untuk memastikan dirinya dapat memasok oksigen kepada pasiennya.
Dua hari lalu, pemasok oksigen ke rumah sakitnya tidak muncul pada waktu biasanya.
Patil menelepon pemasok dan kemudian ke rumah sakit dan anggota parlemen terdekat, mengetahui bahwa jika oksigen tidak tiba tepat waktu, akan terlambat bagi beberapa pasiennya yang paling kritis.
Akhirnya, lewat tengah malam, berkat tekanan dari seorang pejabat pemerintah, tangki oksigen tiba.
“Jika mereka datang terlambat bahkan beberapa jam, kami bisa kehilangan lima atau enam pasien. Setiap hari, kami khawatir apakah kami dapat memenuhi kebutuhan kami, apakah oksigen akan tiba atau tidak,” kata Patil kepada Reuters.(Baca juga: UEA Umumkan Persetujuan Darurat Penggunaan Vaksin Covid-19 )
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Kendaraan yang membawa oksigen akan langsung melaju dan dapat menggunakan sirene untuk memastikan mereka mencapai rumah sakit lebih cepat.
Ravindra Khade Patil, seorang dokter yang mengelola dua rumah sakit swasta di pinggiran Mumbai, berbicara tentang tekanan yang dia hadapi untuk memastikan dirinya dapat memasok oksigen kepada pasiennya.
Dua hari lalu, pemasok oksigen ke rumah sakitnya tidak muncul pada waktu biasanya.
Patil menelepon pemasok dan kemudian ke rumah sakit dan anggota parlemen terdekat, mengetahui bahwa jika oksigen tidak tiba tepat waktu, akan terlambat bagi beberapa pasiennya yang paling kritis.
Akhirnya, lewat tengah malam, berkat tekanan dari seorang pejabat pemerintah, tangki oksigen tiba.
“Jika mereka datang terlambat bahkan beberapa jam, kami bisa kehilangan lima atau enam pasien. Setiap hari, kami khawatir apakah kami dapat memenuhi kebutuhan kami, apakah oksigen akan tiba atau tidak,” kata Patil kepada Reuters.(Baca juga: UEA Umumkan Persetujuan Darurat Penggunaan Vaksin Covid-19 )
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ber)
tulis komentar anda