Iklan Kampanye Trump Dukung Pasukan AS, tapi Pakai Gambar Jet Tempur Rusia

Rabu, 16 September 2020 - 00:00 WIB
Iklan kampanye Presiden Donald Trump menyerukan orang-orang dukung pasukan Amerika Serikat, tapi menggunakan gambar jet tempur Rusia. Foto/Politico
WASHINGTON - Sebuah iklan kampanye Presiden Donald Trump untuk pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) menyerukan orang-orang untuk untuk mendukung pasukan Amerika. Tapi, iklan itu justru menggunakan gambar jet tempur dan senapan serbu Rusia.

Iklan tersebut, yang saat ini telah dihapus, dibuat oleh Trump Make America Great Again Committee yang dijalankan oleh Komite Nasional Republik (RNC) dan Tim Kampanye Trump. (Baca: Trump dan Biden Berselisih soal Kebakaran Hutan AS )

Iklan digital untuk penggalangan dana kampanye Trump itu menampilkan siluet tiga tentara berjalan saat jet tempur buatan Rusia terbang di atas mereka. Iklan resmi dirilis pada 11 September 2020.

Iklan tersebut pertama kali muncul pada 8 September dan bertahan hingga 12 September 2020.

“Itu pasti MiG-29,” kata Pierre Sprey, yang membantu merancang pesawat F-16 dan A-10 untuk Angkatan Udara AS. "Saya senang melihatnya 'dukung pasukan kita'," ujarnya merujuk pada tulisan "support our troops". (Baca: Partai Komunis China Nyatakan Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS )



Dia memastikan jet tempur dalam iklan kampanye Trump itu MiG-29 karena terlihat dari sudut ekor pesawat, cara ekor disapu jauh ke belakang, jarak mesin, serta terowongan di antara keduanya.

Ruslan Pukhov, direktur Pusat Analisis Strategi dan Teknologi di Moskow, mengonfirmasi bahwa gambar pesawat dalam iklan itu memang MiG-29 Rusia. Dia juga mengatakan tentara paling kanan dalam gambar iklan tersebut membawa senapan serbu AK-74.

Sebagian besar uang dolar dan donasi digital yang dikumpulkan oleh panitia penggalangan dana itu digunakan untuk kampanye Trump. Presiden AS yang juga calon presiden (capres) petahana ini berambisi untuk menang kembali dalam pilpres November 2020.

Gambar dalam iklan tersebut adalah foto stok yang tersedia di Shutterstock.com dengan judul “Military silhouettes of soldiers and airforce against the backdrop of sunset sky". Dalam iklan itu pembuat gambarmenamai dirinya sebagai"BPTU"yang berbasis di Andorra, tetapi tidak menanggapi pesan Facebook. (Baca: Terungkap, AS Pernah Tembakkan Rudal yang Bisa Tepat Hantam Kim Jong-un )

Sementara itu rival Trump, yakni capres Partai Demokrat Joe Biden, sedang menyusun rencana untuk menyelamatkan ekonomi AS dari pandemi virus corona.

Setelah laporan ini diterbitkan, pencipta asli gambar tersebut; Arthur Zakirov, mengonfirmasi dalam pesan Facebook bahwa itu menunjukkan model 3D dari MiG-29, dan bahwa tentaranya adalah model Rusia. Dia mengatakan itu adalah foto komposit yang dibuat lima tahun lalu dan diambil di tiga negara berbeda yang menunjukkan langit Rusia, pegunungan Yunani, dan tanah Prancis.

"Ini adalah pemandangan yang sepenuhnya dibuat ulang dari berbagai foto saya," kata Zakirov, analis perusahaan minyak berusia 34 tahun dan fotografer yang berbasis di kota Perm, Rusia, sekitar 700 mil di timur Moskow, seperti dikutip Politico, Selasa (15/9/2020).

"Hari ini Anda mendengar tentang pengaruh Kremlin dalam politik AS. Besok Anda adalah tangan ini," canda dia, yang mengatakan bahwa dia menemukan fakta bahwa fotonya berakhir di iklan penggalangan dana Trump itu sangat lucu.

"Semuanya terjadi karena kurangnya perhatian," katanya, yang menambahkan bahwa kampanye tersebut memiliki cek fakta yang buruk.

MiG-29, jet tempur bermesin ganda yang dirancang Uni Soviet. Pesawat jenis itu pertama kali terbang pada tahun 1977 dan merupakan jet tempur andalan Rusia yang telah dijual di seluruh dunia. Pesawat ini dikembangkan selama Perang Dingin khusus untuk melawan F-15 dan F-16 Amerika. (Baca juga: Warga Jerman Lebih Takut pada Trump daripada Virus Corona )

Tim Kampanye Trump tidak menanggapi permintaan komentar. RNC juga menolak berkomentar.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More