Partai Komunis China Nyatakan Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS
Selasa, 15 September 2020 - 10:21 WIB
Menurut media lokal, personel militer AS yang mengambil bagian dalam latihan perang besar-besaran di Guam mengalami pembatasan pergerakan. Tentara, pelaut, dan awak pesawat juga diharuskan mengambil bagian dalam karantina 14 hari sebelum dikirim ke Guam. (Baca juga: Situasi Laut China Selatan Menegangkan, Malaysia Tembak Mati Nelayan Vietnam )
"Untuk mendukung acara latihan, anggota layanan hanya akan diizinkan untuk melakukan perjalanan antara kamar hotel yang ditentukan dan tempat tugas militer yang ditentukan di pangkalan," kata Armada Pasifik AS.
Latihan Valiant Shield digelar setelah latihan perang Rim of the Pacific (RIMPAC) bulan lalu di lepas pantai Hawaii. Dalam latihan perang RIMPAC, 23 kapal perang dari 10 negara ambil bagian, termasuk kapal perusak Australia HMAS Hobart, fregat HMAS Stuart dan Arunta, dan kapal pemasok HMAS Sirius.
"Sangat penting bagi kami untuk menunjukkan kepada sekutu dan mitra kami komitmen kuat kami untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Laksamana Muda AS Michael Boyle dalam pernyataan untuk latihan Valiant Shield.
Latihan perang ini sudah kedelapan kalinya digelar sejak pertama kali dimulai tahun 2006. Terakhir digelar pada tahun 2018 lalu.
Lihat Juga: Meski Tak Mampu Bendung Rudal Iran, Hamas, dan Hizbullah, 10 Negara Tetap Pakai Iron Dome
"Untuk mendukung acara latihan, anggota layanan hanya akan diizinkan untuk melakukan perjalanan antara kamar hotel yang ditentukan dan tempat tugas militer yang ditentukan di pangkalan," kata Armada Pasifik AS.
Latihan Valiant Shield digelar setelah latihan perang Rim of the Pacific (RIMPAC) bulan lalu di lepas pantai Hawaii. Dalam latihan perang RIMPAC, 23 kapal perang dari 10 negara ambil bagian, termasuk kapal perusak Australia HMAS Hobart, fregat HMAS Stuart dan Arunta, dan kapal pemasok HMAS Sirius.
"Sangat penting bagi kami untuk menunjukkan kepada sekutu dan mitra kami komitmen kuat kami untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Laksamana Muda AS Michael Boyle dalam pernyataan untuk latihan Valiant Shield.
Latihan perang ini sudah kedelapan kalinya digelar sejak pertama kali dimulai tahun 2006. Terakhir digelar pada tahun 2018 lalu.
Lihat Juga: Meski Tak Mampu Bendung Rudal Iran, Hamas, dan Hizbullah, 10 Negara Tetap Pakai Iron Dome
(min)
tulis komentar anda