Partai Komunis China Nyatakan Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS
Selasa, 15 September 2020 - 10:21 WIB
BEIJING - Partai Komunis China (PKC) melalui medianya, The Global Times, mengumbar retorika yang menyatakan diri siap perang melawan negara-negara ASEAN dan negara lain yang terlibat sengketa wilayah dengan Beijing. Selain siap perang, partai itu juga sesumbar akan memenangkan perang bahkan jika melawan Amerika Serikat (AS) sekalipun.
(Baca juga : Pascapenikaman Syakh Ali Jeber, Polda Jabar Siap Beri Pengamanan Ekstra kepada Ulama )
(Baca juga : Mahasiswa FH UGM Peringkat I Pilmapres Nasional 2020 )
Retorika berbahaya diterbitkan 11 September atau menjelang latihan perang besar-besaran Amerika di Guam, pulau kecil di Pasifik yang jadi basis pesawat-pesawat pembom nuklir Amerika. Latihan perang Amerika itu sudah dimulai 14 September dan akan berlangsung hingga 25 September mendatang. (Baca: Tegang dengan China, Kapal Induk Nuklir AS Siap Latihan Perang Besar-besaran )
Kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan dan kapal serbu USS America bergabung dengan kapal perang amfibi USS New Orleans dan USS Germantown dalam latihan perang yang berpusat di fasilitas Angkatan Laut dan Angkatan Udara utama Guam.
Manuver militer besar-besaran yang diberi nama "Valiant Shield" ini juga melibatkan 100 pesawat dan sekitar 11.000 tentara.
Armada Pasifik AS dalam sebuah pernyataan mengatakan latihan perang Valiant Shield mencakup operasi darat, laut dan udara yang terkoordinasi di sekitar pulau Pasifik tengah dan meluas melalui rantai Pulau Marianas.
The Global Times, dalam editorialnya, mendesak rakyat China untuk bersiap menghadapi potensi perang. (Baca: China Tembakkan Rudal Pembunuh Kapal Induk, Peringatan untuk AS )
"Kami memiliki sengketa teritorial dengan beberapa negara tetangga yang dihasut oleh AS untuk menghadapi China," bunyi editorial tentang gerakan ekspansionis Beijing ke Himalaya, Laut China Selatan dan Laut China Timur. “Oleh karena itu, masyarakat China harus memiliki keberanian nyata untuk terlibat dengan tenang dalam perang yang bertujuan untuk melindungi kepentingan inti, dan bersiap untuk menanggung akibatnya.”
(Baca juga : Pascapenikaman Syakh Ali Jeber, Polda Jabar Siap Beri Pengamanan Ekstra kepada Ulama )
(Baca juga : Mahasiswa FH UGM Peringkat I Pilmapres Nasional 2020 )
Retorika berbahaya diterbitkan 11 September atau menjelang latihan perang besar-besaran Amerika di Guam, pulau kecil di Pasifik yang jadi basis pesawat-pesawat pembom nuklir Amerika. Latihan perang Amerika itu sudah dimulai 14 September dan akan berlangsung hingga 25 September mendatang. (Baca: Tegang dengan China, Kapal Induk Nuklir AS Siap Latihan Perang Besar-besaran )
Kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan dan kapal serbu USS America bergabung dengan kapal perang amfibi USS New Orleans dan USS Germantown dalam latihan perang yang berpusat di fasilitas Angkatan Laut dan Angkatan Udara utama Guam.
Manuver militer besar-besaran yang diberi nama "Valiant Shield" ini juga melibatkan 100 pesawat dan sekitar 11.000 tentara.
Armada Pasifik AS dalam sebuah pernyataan mengatakan latihan perang Valiant Shield mencakup operasi darat, laut dan udara yang terkoordinasi di sekitar pulau Pasifik tengah dan meluas melalui rantai Pulau Marianas.
The Global Times, dalam editorialnya, mendesak rakyat China untuk bersiap menghadapi potensi perang. (Baca: China Tembakkan Rudal Pembunuh Kapal Induk, Peringatan untuk AS )
"Kami memiliki sengketa teritorial dengan beberapa negara tetangga yang dihasut oleh AS untuk menghadapi China," bunyi editorial tentang gerakan ekspansionis Beijing ke Himalaya, Laut China Selatan dan Laut China Timur. “Oleh karena itu, masyarakat China harus memiliki keberanian nyata untuk terlibat dengan tenang dalam perang yang bertujuan untuk melindungi kepentingan inti, dan bersiap untuk menanggung akibatnya.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda