Gerebek Rumah Jurnalis China, Australia Dikecam Media Beijing
Sabtu, 12 September 2020 - 19:22 WIB
BEIJING - Media pemerintah China mengutuk penggerebekan rumah seorang jurnalis China yang bekerja di Australia . Peristiwa itu terjadi di tengah ketegangan di antara dua mitra dagang utama.
"Penggerebekan sangat melanggar hak dan kepentingan yang sah dari wartawan media China yang ditempatkan di Australia, dan menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan fisik dan mental wartawan serta keluarga mereka," tulis China News Service seperti dinukil Reuters, Sabtu (12/9/2020)
Hal itu menyusul komentar serupa oleh kantor berita Xinhua, yang mengatakan pada Jumat malam bahwa tindakan yang diambil oleh otoritas Australia "sangat mengerikan" dan merusak hubungan antara kedua negara.
Tabloid yang didukung pemerintah China, Global Times melaporkan awal pekan ini bahwa otoritas Australia menggerebek rumah empat jurnalis China yang tinggal di negara itu pada bulan Juni.
“Tindakan kotor, angkuh, dan tidak masuk akal ini sangat mengerikan. Ini sepenuhnya memperlihatkan mentalitas Perang Dingin dan prasangka politik dari beberapa departemen dan pejabat Australia,” kata juru bicara Xinhua.
"Apa yang mereka lakukan tidak hanya secara serius merusak reputasi dan citra media China, tetapi juga secara serius mengganggu pertukaran orang-ke-orang yang normal antara China dan Australia," tambah juru bicara yang tidak disebutkan namanya itu.
Menteri perdagangan Australia menanggapi laporan tersebut, mengatakan bahwa otoritas keamanan telah bertindak sesuai dengan hukum.(Baca juga: Australia Pulangkan Dua Jurnalis dari China setelah Diinterogasi )
Berita penggerebekan itu bertepatan dengan keluarnya dua jurnalis Australia dari China.
Pasangan itu kembali ke rumah dengan bantuan pejabat konsuler setelah keamanan negara China mengunjungi tempat tinggal mereka di Beijing dan Shanghai serta menanyai mereka.
Warga negara Australia lainnya, pembawa acara televisi Tiongkok Cheng Lei, ditahan oleh otoritas China pada Agustus lalu.(Baca juga: Ketegangan Meningkat, China Tahan Pembawa Acara TV Asal Australia )
Hubungan antara kedua negara menjadi semakin penuh dengan sejumlah masalah mulai dari tuduhan Australia atas campur tangan China dalam urusan dalam negeri hingga sengketa perdagangan dan seruan Canberra untuk penyelidikan internasional tentang asal usul virus Corona baru.
"Penggerebekan sangat melanggar hak dan kepentingan yang sah dari wartawan media China yang ditempatkan di Australia, dan menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan fisik dan mental wartawan serta keluarga mereka," tulis China News Service seperti dinukil Reuters, Sabtu (12/9/2020)
Hal itu menyusul komentar serupa oleh kantor berita Xinhua, yang mengatakan pada Jumat malam bahwa tindakan yang diambil oleh otoritas Australia "sangat mengerikan" dan merusak hubungan antara kedua negara.
Tabloid yang didukung pemerintah China, Global Times melaporkan awal pekan ini bahwa otoritas Australia menggerebek rumah empat jurnalis China yang tinggal di negara itu pada bulan Juni.
“Tindakan kotor, angkuh, dan tidak masuk akal ini sangat mengerikan. Ini sepenuhnya memperlihatkan mentalitas Perang Dingin dan prasangka politik dari beberapa departemen dan pejabat Australia,” kata juru bicara Xinhua.
"Apa yang mereka lakukan tidak hanya secara serius merusak reputasi dan citra media China, tetapi juga secara serius mengganggu pertukaran orang-ke-orang yang normal antara China dan Australia," tambah juru bicara yang tidak disebutkan namanya itu.
Menteri perdagangan Australia menanggapi laporan tersebut, mengatakan bahwa otoritas keamanan telah bertindak sesuai dengan hukum.(Baca juga: Australia Pulangkan Dua Jurnalis dari China setelah Diinterogasi )
Berita penggerebekan itu bertepatan dengan keluarnya dua jurnalis Australia dari China.
Pasangan itu kembali ke rumah dengan bantuan pejabat konsuler setelah keamanan negara China mengunjungi tempat tinggal mereka di Beijing dan Shanghai serta menanyai mereka.
Warga negara Australia lainnya, pembawa acara televisi Tiongkok Cheng Lei, ditahan oleh otoritas China pada Agustus lalu.(Baca juga: Ketegangan Meningkat, China Tahan Pembawa Acara TV Asal Australia )
Hubungan antara kedua negara menjadi semakin penuh dengan sejumlah masalah mulai dari tuduhan Australia atas campur tangan China dalam urusan dalam negeri hingga sengketa perdagangan dan seruan Canberra untuk penyelidikan internasional tentang asal usul virus Corona baru.
(ber)
tulis komentar anda