Ketegangan Meningkat, China Tahan Pembawa Acara TV Asal Australia
loading...
A
A
A
CANBERRA - Seorang pembawa acara stasiun televisi (TV) China asal Australia ditahan di Beijing. Penahanan tersebut terjadi saat ketegangan antara kedua negara meningkat.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, Canberra menerima "pemberitahuan resmi" tentang penahanan Cheng Lei pada 14 Agustus. Pejabat konsuler telah berbicara dengannya melalui video call pada 27 Agustus lalu.
Payne mengatakan kepada stasiun radio Sydney 2GB bahwa Cheng ditahan di China tanpa dakwaan dan dapat ditahan selama berbulan-bulan.
"Proses dalam sistem China tidak memerlukan peletakan dakwaan pada saat ini, tetapi kami akan terus mencari informasi tentang itu dan berapa lama dia bisa ditahan tanpa tuduhan yang dikenakan di bawah sistem China," katanya kepada stasiun radio seperti dinukil dari CNN, Selasa (1/9/2020).
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Cheng mengatakan mereka sedang berkonsultasi erat dengan pemerintah Australia.
"(Kami) melakukan semua yang kami bisa sebagai keluarga untuk mendukung Cheng Lei," bunyi pernyataan itu.
"Di China, proses hukum akan dipantau dan kami mengharapkan kesimpulan yang memuaskan dan tepat waktu untuk masalah ini," sambung pernyataan itu.
Cheng adalah pembawa berita bisnis di CGTN, cabang internasional dari CCTV stasiun televisi milik negara China. Sejak penahannya, pihat stasiun TV telah menghapus semua referensi tentangnya dari situs web dan media sosialnya.(Baca: Mata-mata Asing Ingin Curi Rahasia Militer Australia, China Jadi Tersangka )
Menurut profilnya yang dihapus, Cheng bergabung dengan penyiar yang berbasis di Beijing pada tahun 2012, setelah sembilan tahun bertugas di jaringan berita keuangan Amerika Serikat (AS) CNBC. Dia adalah salah satu pembawa berita utama CGTN, memandu acara "Bisnis Global" harian, melakukan wawancara profil tinggi, serta mendorong "inovasi konten" serta mengambil bagian dalam proyek khusus.
Di waktu senggangnya, Cheng aktif di komunitas Australia di Beijing, mengikuti acara di Kamar Dagang Australia dan bertindak sebagai "duta alumni" untuk kedutaan negara.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, Canberra menerima "pemberitahuan resmi" tentang penahanan Cheng Lei pada 14 Agustus. Pejabat konsuler telah berbicara dengannya melalui video call pada 27 Agustus lalu.
Payne mengatakan kepada stasiun radio Sydney 2GB bahwa Cheng ditahan di China tanpa dakwaan dan dapat ditahan selama berbulan-bulan.
"Proses dalam sistem China tidak memerlukan peletakan dakwaan pada saat ini, tetapi kami akan terus mencari informasi tentang itu dan berapa lama dia bisa ditahan tanpa tuduhan yang dikenakan di bawah sistem China," katanya kepada stasiun radio seperti dinukil dari CNN, Selasa (1/9/2020).
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Cheng mengatakan mereka sedang berkonsultasi erat dengan pemerintah Australia.
"(Kami) melakukan semua yang kami bisa sebagai keluarga untuk mendukung Cheng Lei," bunyi pernyataan itu.
"Di China, proses hukum akan dipantau dan kami mengharapkan kesimpulan yang memuaskan dan tepat waktu untuk masalah ini," sambung pernyataan itu.
Cheng adalah pembawa berita bisnis di CGTN, cabang internasional dari CCTV stasiun televisi milik negara China. Sejak penahannya, pihat stasiun TV telah menghapus semua referensi tentangnya dari situs web dan media sosialnya.(Baca: Mata-mata Asing Ingin Curi Rahasia Militer Australia, China Jadi Tersangka )
Menurut profilnya yang dihapus, Cheng bergabung dengan penyiar yang berbasis di Beijing pada tahun 2012, setelah sembilan tahun bertugas di jaringan berita keuangan Amerika Serikat (AS) CNBC. Dia adalah salah satu pembawa berita utama CGTN, memandu acara "Bisnis Global" harian, melakukan wawancara profil tinggi, serta mendorong "inovasi konten" serta mengambil bagian dalam proyek khusus.
Di waktu senggangnya, Cheng aktif di komunitas Australia di Beijing, mengikuti acara di Kamar Dagang Australia dan bertindak sebagai "duta alumni" untuk kedutaan negara.