Wanita Ini Potong Tangannya dengan Gergaji lalu Mengklaim Asuransi
Sabtu, 12 September 2020 - 13:36 WIB
LJUBLJANA - Pengadilan di Slovenia pada hari Jumat menjatuhkan hukuman dua tahun penjara kepada seorang wanita berusia 22 tahun. Wanita itu dinyatakan bersalah karena sengaja memotong tangannya sendiri dengan gergaji bundar untuk membuat klaim asuransi secara curang.
Pengadilan distrik di Ljubljana menyatakan Julija Adlesic setuju dengan kekasihnya untuk memotong bagian atas pergelangan tangan kirinya di rumah mereka di Ibu Kota Slovenia pada awal tahun 2019. Dia dinyatakan bersalah atas percobaan penipuan asuransi.
Menurut pengadilan, sekitar setahun sebelumnya, dia menandatangani kontrak dengan lima perusahaan asuransi yang berbeda. Wanita mengumpulkan lebih dari 1 juta euro klaim asuransi, dengan sekitar setengahnya dibayar segera dan sisanya dengan angsuran bulanan biasa. (Baca: Demi Asuransi, Pria India Sewa 4 Pembunuh Bayaran untuk Membunuhnya )
Pacarnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, sementara ayahnya menerima hukuman percobaan satu tahun penjara.
Adlesic dibawa ke rumah sakit setelah aksi potongan tangan tersebut, dan mengklaim bahwa dirinya telah terluka saat menggergaji ranting.
Pihak berwenang mengatakan tangan Adlesic yang terputus ditinggalkan, bukannya dibawa ke rumah sakit untuk memastikan bahwa kecacatan itu permanen. Tapi polisi menemukan potongan tangan dan dicoba disambungkan kembali.
Jaksa penuntut mengatakan bahwa beberapa hari sebelum kejadian, pasangan Adlesic mencari informasi di internet tentang cara kerja tangan palsu. Jaksa menyatakan itu adalah bukti lain bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja.
Selama persidangan, wanita itu mengaku tidak bersalah. Dia tetap mengklaim tidak akan pernah memotong tangannya dengan sengaja. (Baca juga: Wanita Ini Dipaksa Tutupi Payudaranya di Museum Lukisan Wanita Telanjang )
"Tidak ada yang ingin menjadi lumpuh," katanya di pengadilan. “Masa muda saya telah dihancurkan. Saya kehilangan tangan saya pada usia 20 tahun. Hanya saya yang tahu bagaimana itu terjadi," ujarnya, seperti dikutip AP, Sabtu (12/9/2020).
Pengadilan tersebut telah menarik banyak perhatian publik dan media di negara bagian Alpine yang kecil.
"Kami yakin hukumannya adil dan tepat, dan akan memenuhi tujuannya," kata hakim pengadilan, Marjeta Dvornik.
Pengadilan distrik di Ljubljana menyatakan Julija Adlesic setuju dengan kekasihnya untuk memotong bagian atas pergelangan tangan kirinya di rumah mereka di Ibu Kota Slovenia pada awal tahun 2019. Dia dinyatakan bersalah atas percobaan penipuan asuransi.
Menurut pengadilan, sekitar setahun sebelumnya, dia menandatangani kontrak dengan lima perusahaan asuransi yang berbeda. Wanita mengumpulkan lebih dari 1 juta euro klaim asuransi, dengan sekitar setengahnya dibayar segera dan sisanya dengan angsuran bulanan biasa. (Baca: Demi Asuransi, Pria India Sewa 4 Pembunuh Bayaran untuk Membunuhnya )
Pacarnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, sementara ayahnya menerima hukuman percobaan satu tahun penjara.
Adlesic dibawa ke rumah sakit setelah aksi potongan tangan tersebut, dan mengklaim bahwa dirinya telah terluka saat menggergaji ranting.
Pihak berwenang mengatakan tangan Adlesic yang terputus ditinggalkan, bukannya dibawa ke rumah sakit untuk memastikan bahwa kecacatan itu permanen. Tapi polisi menemukan potongan tangan dan dicoba disambungkan kembali.
Jaksa penuntut mengatakan bahwa beberapa hari sebelum kejadian, pasangan Adlesic mencari informasi di internet tentang cara kerja tangan palsu. Jaksa menyatakan itu adalah bukti lain bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja.
Selama persidangan, wanita itu mengaku tidak bersalah. Dia tetap mengklaim tidak akan pernah memotong tangannya dengan sengaja. (Baca juga: Wanita Ini Dipaksa Tutupi Payudaranya di Museum Lukisan Wanita Telanjang )
"Tidak ada yang ingin menjadi lumpuh," katanya di pengadilan. “Masa muda saya telah dihancurkan. Saya kehilangan tangan saya pada usia 20 tahun. Hanya saya yang tahu bagaimana itu terjadi," ujarnya, seperti dikutip AP, Sabtu (12/9/2020).
Pengadilan tersebut telah menarik banyak perhatian publik dan media di negara bagian Alpine yang kecil.
"Kami yakin hukumannya adil dan tepat, dan akan memenuhi tujuannya," kata hakim pengadilan, Marjeta Dvornik.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda