Negara-negara Arab Kecam Turki dan Iran karena Terlalu Ikut Campur

Kamis, 10 September 2020 - 09:28 WIB
Seperti diketahui, Turki telah melancarkan operasi militer lintas batas besar-besaran ke Irak utara pada Mei, dengan mengatakan pihaknya memerangi militan Kurdi. Beberapa warga sipil dan penjaga perbatasan Irak telah tewas.

Bulan lalu, pejabat Irak membatalkan kunjungan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar sebagai protes atas pembunuhan dua perwira Irak oleh pesawat tak berawak Turki. (Baca juga: Liga Arab: Aneksasi Israel atas Tanah Palestina Bisa Picu Perang Besar )

Asisten Sekretaris Liga Arab Hussam Zaki mengatakan Iran dan Turki berusaha mencampuri urusan Arab dan mencari peluang dengan mengorbankan negara-negara Arab.

Pertemuan di Kairo pada Rabu digelar dari jarak jauh karena pandemi COVID-19.

Zaki mengatakan, dalam jumpa pers usai pertemuan, delegasi Palestina menyampaikan rancangan resolusi ke pertemuan yang tidak mendapat persetujuan anggota lainnya.

Draf tersebut menegaskan hak-hak Palestina dan secara khusus merujuk pada perjanjian damai 13 Agustus antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel, tetapi Liga Arab tidak mendukungnya.

Rancangan resolusi yang diamandemen, yang berfokus pada hak-hak Palestina dan kebutuhan untuk membangun solusi dua negara yang didukung oleh sejumlah negara Arab, juga tidak lolos.

Kesepakatan yang ditengahi AS antara UEA dan Israel berusaha untuk membangun hubungan yang dinormalisasi dengan imbalan penghentian aneksasi Israel atas wilayah Palestina.

Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash mengatakan perjanjian UEA-Israel menciptakan momentum baru untuk perdamaian dan menegaskan kembali dukungan negaranya untuk solusi dua negara.

Gargash menambahkan posisi UEA dalam mendukung perjuangan Palestina adalah ciri khas kebijakan negara sejak didirikan dan akan tetap demikian di masa depan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More