Negara-negara Arab Kecam Turki dan Iran karena Terlalu Ikut Campur

Kamis, 10 September 2020 - 09:28 WIB
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Abu Al Ghait. Foto/REUTERS
KAIRO - Para menteri luar negeri Liga Arab mengecam Turki dan Iran atas tuduhan terlalu ikut campur urusan dalam negeri negara-negara Arab .

“Periode terakhir menyaksikan tumbuhnya intimidasi dan permusuhan oleh kekuatan regional terhadap kawasan Arab kita, dan peningkatan campur tangan dalam urusan internal negara-negara Arab kita oleh dua negara tetangga, yaitu Iran dan Turki," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Abu Al Ghait dalam forum virtual Liga Arab di Kairo, Rabu. (Baca: Palestina: Liga Arab dan OKI Dibubarkan, Tidak Akan Pernah Bertemu )

Negara-negara Liga Arab bertemu pada tingkatan menteri luar negeri guna membahas campur tangan Turki dan Iran di wilayah tersebut dan perjuangan Palestina.



Pada 2015, Liga Arab membentuk komite kuadripartit untuk menindaklanjuti campur tangan Iran dalam urusan internal negara-negara Arab.

Sayangnya, intervensi ini mengambil arah berbahaya yang akan mempersulit dan memperpanjang konflik yang ada di Suriah dan Yaman. (Baca: Turki Peringatkan Perang Yunani Hanya Masalah Waktu )

Adapun Turki, Abu Al Ghait mengatakan Ankara terus menduduki sebagian besar wilayah Suriah, dan memulai serangannya di tanah Irak dan baru-baru ini, Ankara terjun ke dalam perang saudara Libya dengan intervensi militer secara langsung.

Abu Al Ghait mengatakan Liga Arab mengikuti situasi di Libya dengan sangat prihatin, dan berharap pihak Libya akan mencapai kesepakatan permanen dan gencatan senjata yang komprehensif.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shukri menekankan perlunya mengejar kebijakan Arab yang bersatu dan tegas untuk menghalau rezim Turki. Dia mengatakan Kairo tidak akan tinggal diam menghadapi keserakahan Turki yang terutama terlihat di Irak utara, Libya dan Suriah.

Shukri menambahkan Mesir mendukung Irak melawan agresi Turki yang terus menerus ke perbatasannya dan mendukung langkah-langkah yang diambil Baghdad terhadap contoh gangguan yang keras tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More