10 Tragedi Tumpahan Minyak Terbesar di Dunia
Senin, 14 September 2020 - 05:30 WIB
PEREKONOMIAN dunia bergantung pada bahan bakar fosil, khususnya minyak. Konsekuensinya saat ini perdagangan dunia banyak didominasi penjualan minyak antarnegara menggunakan kapal tanker. (Baca juga: Kapal Jepang Penyebab Tumpahan Minyak Mauritania Lolos Cek Tahunan)
Sayangnya, selain berimbas positif terhadap ramainya jalur laut, perdagangan minyak menggunakan kapal tanker juga memiliki risiko tumpahnya minyak akibat kecelakaan kapal . Berikut 10 tragedi tumpahan minyak terbesar di laut dunia.
1. Perang Irak I/Tumpahan Minyak di Teluk Persia
Lokasi tumpahan minyak : Kuwait
Tahun kejadian : 1991
Jumlah tumpahan minyak : 350-540 juta galon
Tumpahan minyak yang disebabkan oleh militer Saddam Hussein ini merupakan tumpahan minyak terbesar dalam sejarah. Pada 1991, Presiden Irak Saddam Hussein menegaskan bahwa Kuwait secara historis merupakan wilayah Irak dan menggerakkan tentaranya untuk mengambil kendali atas ladang minyak Kuwait.
Ketika militer AS campur tangan, Irak mulai membakar sumur minyak. Tumpahan minyak kisaran 11 juta barel atau setara 1,3 juta meter kubik menyebar di Teluk Persia. (Baca juga: Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah)
Diperkirakan ada satu juta kubik sedimen minyak sampai 12 tahun setelah tumpahan dan menembus di kedalaman 30 hingga 40 sentimeter. Pemulihan akibat tumpahan minyak itu kemungkinan akan memakan waktu beberapa dekade.
2. Deepwater Horizon
Lokasi tumpahan minyak : Teluk Meksiko
Tahun kejadian : 2010
Jumlah tumpahan minyak : 135-235 juta galon
Deepwater Horizon merupakan sebuah kilang pengeboran lepas pantai Louisian teluk Mexico yang dibangun perusahaan asal Korea Selatan. Pada 20 April 2010 pengeboran tersebut meledak akibat tekanan tinggi gas metana dari dalam sumur.
Ledakan tersebut menumpahkan minyak sebesar 4,9 juta barel atau 780.000 meter kubik. Peristiwa itu mengakibatkan tercemarnya laut dan memutuskan rantai makanan. Di daerah itu ada sekitar ribuan spesies biota laut yang terancam mati.
Insiden itu juga menyebabkan 11 orang hilang. Berdasarkan keputusan hakim pengadilan distrik Amerika, perusahaan harus bertanggung jawab atas tumpahan minyak tersebut dengan membayar denda sebesar USD18,7 miliar. September 2010, perusahaan itu dinyatakan ditutup. (Lihat grafis: BLT Rp600 ribu Sudah Pasti Diperpanjang Tahun Depan)
3. Ixtoc 1
Lokasi tumpahan minyak : Teluk Meksiko
Tahun kejadian : 1979
Jumlah tumpahan minyak : 130-140 juta galon
Ixtoc 1 adalah sumur minyak di bawah kendali Pemex, sebuah perusahaan minyak Meksiko. Terjadi kecelakaan melibatkan rig pengeboran yang menyebabkan sumur terbakar.
Tahap awal, tumpahan diperkirakan 30.000 barel minyak per hari yang mengalir dari sumur. Dua bulan berselang bekurang menjadi 10.000 barel per hari. Namun, minyak terus mengalir selama tiga bulan.
Hasil investigasi sepanjang pantai Texas menunjukkan ada sekitar 4.000 ton minyak yang mengendap di pesisir dan sisanya 12.000 ton tenggelam ke dasar teluk. Pihak berwenang Meksiko berusaha mengurangi tekanan, tetapi prosesnya memakan waktu berbulan-bulan. Mereka akhirnya menutup sumur 10 bulan kemudian. (Lihat foto: Permintaan Madu Lebah Kelulut Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19)
4. Tumpahan Minyak Atlantic Empress
Lokasi tumpahan minyak : Laut Karibia
Tahun kejadian : 1979
Jumlah tumpahan minyak : 90 juta gallon
Dua supertanker Atlantic Empress dan Aegean Captain bertabrakan di lepas pantai Trinidad & Tobago, menyebabkan kedua kapal tersebut terbakar dan menumpahkan kargo mereka berupa sekitar 50 juta galon minyak ke Laut Karibia. Atlantic Empress terbakar selama dua minggu sebelum tenggelam.
Sedang kapal Aegean Captain berhasil ditarik ke pantai. Peritiwa itu menewaskan 26 awak Atlantik dan 1 anggota Aegean Captain.Untungnya, angin badai tropis membawa sebagian besar minyak ke laut dan menjauh dari pantai. (Baca juga: Pertamina Tanggulangi Tumpahan Minyak di Pesisir Pantai Makassar)
5. Mingbulak
Lokasi tumpahan minyak : Fergana Valley, Uzbekistan
Tahun kejadian : 1992
Jumlah tumpahan minyak : 88 juta gallon
Ini adalah tumpahan minyak di daratan terbesar dalam sejarah. Sebuah ledakan di sumur minyak Fergana Valley menyebabkan keluarnya minyak yang tidak terkendali di seluruh lembah dan menyebabkan kebakaran hebat.
Diperkirakan 3.500 barel minyak mengalir per hari dari sumur hingga berhenti sendiri. Minyak mengalir ke tanah dan diserap kembali. Tim pembersihan dari Amerika S erikat (AS) ikut membantu proses pembersihan. Ini adalah tumpahan minyak terbesar di Asia. (Baca juga: Miliki Destinasi Muslim, Turis Indonesia ke Uzbekistan Tumbuh Pesat)
6. Sungai Kolva
Lokasi tumpahan minyak : Rusia
Tahun kejadian : 1994
Jumlah tumpahan minyak : 84 juta galon
Infrastruktur di Rusia mengalami beberapa kerusakan selama tahun-tahun menjelang berakhirnya Uni Soviet. Pipa minyak yang melintasi Sungai Kolva pecah pada tahun 1983.
Pihak berwenang membangun bendungan di sekitar pipa tersebut. Korosi pada pipa memperburuk situasi. Akhirnya, badai menyebabkan bendungan runtuh dan menumpahkan minyak. Banyak penduduk yang mengandalkan sungai untuk menangkap ikan. (Baca juga: Arab Saudi dan Rusia Perang Harga Minyak, Tapi Pertempuran Sebenarnya dengan AS)
Perusahaan yang dianggap bertanggung jawab tidak mampu membayar ganti rugi untuk membersihkan tumpahan minyak. Imbasnya berbagai perusahaan dan organisasi memberi bantuan USD124 juta untuk membantu pembersihan.
7. Ladang Minyak Nowruz
Lokasi tumpahan minyak : Teluk Persia
Tahun kejadian : 1983
Jumlah tumpahan minyak : 80-100 juta galon
Selama Perang Iran-Irak, perairan di Teluk Persia menjadi subjek konflik. Ada dua kejadian tumpahan minyak di daerah ini selama tahun 1983 di mana kerusakan diperparah oleh konflik yang ada. Sebuah kapal tanker menabrak salah satu anjungan minyak dan menumpahkan antara 50-60 juta gallon minyak mentah.
Serangan helikopter menghancurkan platform lain, yang menyebabkan tambahan tumpahan minyak sebesar 30 juta gallon. Sebanyak 20 orang tewas saat mencoba membersihkan tumpahan minyak. Butuh waktu dua tahun untuk menutup sumur minyak akibat tumpahan kedua.
8. Tumpahan Minyak Castillo de Bellver
Lokasi tumpahan minyak : Saldanha Bay, Cape Town, Afrika Selatan
Tahun kejadian : 1983
Jumlah tumpahan minyak : 50-80 juta galon
Kapal tanker Castillo de Bellver sedang berlayar menuju ke Spanyol dari Teluk Persia. Kapal terbakar saat mengitari tanjung di Afrika Selatan. Sebuah tim penyelamat berhasil mengevakuasi kru saat api menyala.
Sayang akibat kebakaran, badan kapal terbelah menjadi dua dan tenggelam. Insiden itu menumpahkan antara 50 dan 80 juta galon minyak mentah ke laut lepas.
Pihak penyelamat pantai bertindak cepat mengatasi dampak negative tumbahan minyak sehingga hanya ada sedikit kerusakan biota laut. Sedikitnya ada 1.500 burung laut (gannet) yang biasa berkumpul di teluk terkontaminasi oleh tumpahan minyak.
9. Amoco Cadiz
Lokasi tumpahan minyak : Brittany (pantai Prancis)
Tahun kejadian : 1978
Jumlah tumpahan minyak : 65 juta galon
Amoco Cadiz adalah kapal tanker yang mengangkut lebih dari 1,6 juta barel minyak mentah dari Timur Tengah ke Eropa. Begitu kapal berlayar di dekat pesisir Prancis, gelombang laut yang ganas menyebabkan gelombang merusak kemudi kapal yang membuat pilot tidak bisa mengendalikannya.
Kapal terhanyut menuju daratan karena angin kencang dan akhirnya kandas yang menyebabkan badan kapal terbelah menjadi dua. Seluruh minyak dalam kapal tumpah ke laut. Ada kerusakan signifikan pada kehidupan dan tanah di sepanjang pantai akibat insiden itu. Pihak Amoco harus membayar pemerintah Prancis USD200 juta pada 1992 untuk biaya kerusakan dan perbaikan.
10. Exxon Valdez
Lokasi tumpahan minyak : Pantai Alaska
Tahun kejadian : 1989
Jumlah tumpahan minyak : 11 juta galon
Pada 1989, sebuah kapal tanker bernama Exxon Valdes kandas di lepas pantai Alaska. Kapten bernama Joseph Hazelwood dilaporkan mabuk sehingga tidak dapat mengontrol kemudi yang kemudian menabrak karang.
Hal itu menjadikan salah satu tumpahan minyak terburuk dalam sejarah Amerika. Menurut laporan, kapal membawa sekitar 55 juta galon minyak atau setara dengan 210.000 meter kubik dimana 11 juta galon tumpah ke teluk.
Tumpahan minyak tersebut sangat berdampak kehidupan habitat salmon, berang-berang laut, anjing laut dan burung laut. Sebanyak 250.000 burung laut, 2.800 berang-berang dan beberapa habitat lain mati akibat peristiwa itu.
Sumber: www.largest.org
Sayangnya, selain berimbas positif terhadap ramainya jalur laut, perdagangan minyak menggunakan kapal tanker juga memiliki risiko tumpahnya minyak akibat kecelakaan kapal . Berikut 10 tragedi tumpahan minyak terbesar di laut dunia.
1. Perang Irak I/Tumpahan Minyak di Teluk Persia
Lokasi tumpahan minyak : Kuwait
Tahun kejadian : 1991
Jumlah tumpahan minyak : 350-540 juta galon
Tumpahan minyak yang disebabkan oleh militer Saddam Hussein ini merupakan tumpahan minyak terbesar dalam sejarah. Pada 1991, Presiden Irak Saddam Hussein menegaskan bahwa Kuwait secara historis merupakan wilayah Irak dan menggerakkan tentaranya untuk mengambil kendali atas ladang minyak Kuwait.
Ketika militer AS campur tangan, Irak mulai membakar sumur minyak. Tumpahan minyak kisaran 11 juta barel atau setara 1,3 juta meter kubik menyebar di Teluk Persia. (Baca juga: Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah)
Diperkirakan ada satu juta kubik sedimen minyak sampai 12 tahun setelah tumpahan dan menembus di kedalaman 30 hingga 40 sentimeter. Pemulihan akibat tumpahan minyak itu kemungkinan akan memakan waktu beberapa dekade.
2. Deepwater Horizon
Lokasi tumpahan minyak : Teluk Meksiko
Tahun kejadian : 2010
Jumlah tumpahan minyak : 135-235 juta galon
Deepwater Horizon merupakan sebuah kilang pengeboran lepas pantai Louisian teluk Mexico yang dibangun perusahaan asal Korea Selatan. Pada 20 April 2010 pengeboran tersebut meledak akibat tekanan tinggi gas metana dari dalam sumur.
Ledakan tersebut menumpahkan minyak sebesar 4,9 juta barel atau 780.000 meter kubik. Peristiwa itu mengakibatkan tercemarnya laut dan memutuskan rantai makanan. Di daerah itu ada sekitar ribuan spesies biota laut yang terancam mati.
Insiden itu juga menyebabkan 11 orang hilang. Berdasarkan keputusan hakim pengadilan distrik Amerika, perusahaan harus bertanggung jawab atas tumpahan minyak tersebut dengan membayar denda sebesar USD18,7 miliar. September 2010, perusahaan itu dinyatakan ditutup. (Lihat grafis: BLT Rp600 ribu Sudah Pasti Diperpanjang Tahun Depan)
3. Ixtoc 1
Lokasi tumpahan minyak : Teluk Meksiko
Tahun kejadian : 1979
Jumlah tumpahan minyak : 130-140 juta galon
Ixtoc 1 adalah sumur minyak di bawah kendali Pemex, sebuah perusahaan minyak Meksiko. Terjadi kecelakaan melibatkan rig pengeboran yang menyebabkan sumur terbakar.
Tahap awal, tumpahan diperkirakan 30.000 barel minyak per hari yang mengalir dari sumur. Dua bulan berselang bekurang menjadi 10.000 barel per hari. Namun, minyak terus mengalir selama tiga bulan.
Hasil investigasi sepanjang pantai Texas menunjukkan ada sekitar 4.000 ton minyak yang mengendap di pesisir dan sisanya 12.000 ton tenggelam ke dasar teluk. Pihak berwenang Meksiko berusaha mengurangi tekanan, tetapi prosesnya memakan waktu berbulan-bulan. Mereka akhirnya menutup sumur 10 bulan kemudian. (Lihat foto: Permintaan Madu Lebah Kelulut Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19)
4. Tumpahan Minyak Atlantic Empress
Lokasi tumpahan minyak : Laut Karibia
Tahun kejadian : 1979
Jumlah tumpahan minyak : 90 juta gallon
Dua supertanker Atlantic Empress dan Aegean Captain bertabrakan di lepas pantai Trinidad & Tobago, menyebabkan kedua kapal tersebut terbakar dan menumpahkan kargo mereka berupa sekitar 50 juta galon minyak ke Laut Karibia. Atlantic Empress terbakar selama dua minggu sebelum tenggelam.
Sedang kapal Aegean Captain berhasil ditarik ke pantai. Peritiwa itu menewaskan 26 awak Atlantik dan 1 anggota Aegean Captain.Untungnya, angin badai tropis membawa sebagian besar minyak ke laut dan menjauh dari pantai. (Baca juga: Pertamina Tanggulangi Tumpahan Minyak di Pesisir Pantai Makassar)
5. Mingbulak
Lokasi tumpahan minyak : Fergana Valley, Uzbekistan
Tahun kejadian : 1992
Jumlah tumpahan minyak : 88 juta gallon
Ini adalah tumpahan minyak di daratan terbesar dalam sejarah. Sebuah ledakan di sumur minyak Fergana Valley menyebabkan keluarnya minyak yang tidak terkendali di seluruh lembah dan menyebabkan kebakaran hebat.
Diperkirakan 3.500 barel minyak mengalir per hari dari sumur hingga berhenti sendiri. Minyak mengalir ke tanah dan diserap kembali. Tim pembersihan dari Amerika S erikat (AS) ikut membantu proses pembersihan. Ini adalah tumpahan minyak terbesar di Asia. (Baca juga: Miliki Destinasi Muslim, Turis Indonesia ke Uzbekistan Tumbuh Pesat)
6. Sungai Kolva
Lokasi tumpahan minyak : Rusia
Tahun kejadian : 1994
Jumlah tumpahan minyak : 84 juta galon
Infrastruktur di Rusia mengalami beberapa kerusakan selama tahun-tahun menjelang berakhirnya Uni Soviet. Pipa minyak yang melintasi Sungai Kolva pecah pada tahun 1983.
Pihak berwenang membangun bendungan di sekitar pipa tersebut. Korosi pada pipa memperburuk situasi. Akhirnya, badai menyebabkan bendungan runtuh dan menumpahkan minyak. Banyak penduduk yang mengandalkan sungai untuk menangkap ikan. (Baca juga: Arab Saudi dan Rusia Perang Harga Minyak, Tapi Pertempuran Sebenarnya dengan AS)
Perusahaan yang dianggap bertanggung jawab tidak mampu membayar ganti rugi untuk membersihkan tumpahan minyak. Imbasnya berbagai perusahaan dan organisasi memberi bantuan USD124 juta untuk membantu pembersihan.
7. Ladang Minyak Nowruz
Lokasi tumpahan minyak : Teluk Persia
Tahun kejadian : 1983
Jumlah tumpahan minyak : 80-100 juta galon
Selama Perang Iran-Irak, perairan di Teluk Persia menjadi subjek konflik. Ada dua kejadian tumpahan minyak di daerah ini selama tahun 1983 di mana kerusakan diperparah oleh konflik yang ada. Sebuah kapal tanker menabrak salah satu anjungan minyak dan menumpahkan antara 50-60 juta gallon minyak mentah.
Serangan helikopter menghancurkan platform lain, yang menyebabkan tambahan tumpahan minyak sebesar 30 juta gallon. Sebanyak 20 orang tewas saat mencoba membersihkan tumpahan minyak. Butuh waktu dua tahun untuk menutup sumur minyak akibat tumpahan kedua.
8. Tumpahan Minyak Castillo de Bellver
Lokasi tumpahan minyak : Saldanha Bay, Cape Town, Afrika Selatan
Tahun kejadian : 1983
Jumlah tumpahan minyak : 50-80 juta galon
Kapal tanker Castillo de Bellver sedang berlayar menuju ke Spanyol dari Teluk Persia. Kapal terbakar saat mengitari tanjung di Afrika Selatan. Sebuah tim penyelamat berhasil mengevakuasi kru saat api menyala.
Sayang akibat kebakaran, badan kapal terbelah menjadi dua dan tenggelam. Insiden itu menumpahkan antara 50 dan 80 juta galon minyak mentah ke laut lepas.
Pihak penyelamat pantai bertindak cepat mengatasi dampak negative tumbahan minyak sehingga hanya ada sedikit kerusakan biota laut. Sedikitnya ada 1.500 burung laut (gannet) yang biasa berkumpul di teluk terkontaminasi oleh tumpahan minyak.
9. Amoco Cadiz
Lokasi tumpahan minyak : Brittany (pantai Prancis)
Tahun kejadian : 1978
Jumlah tumpahan minyak : 65 juta galon
Amoco Cadiz adalah kapal tanker yang mengangkut lebih dari 1,6 juta barel minyak mentah dari Timur Tengah ke Eropa. Begitu kapal berlayar di dekat pesisir Prancis, gelombang laut yang ganas menyebabkan gelombang merusak kemudi kapal yang membuat pilot tidak bisa mengendalikannya.
Kapal terhanyut menuju daratan karena angin kencang dan akhirnya kandas yang menyebabkan badan kapal terbelah menjadi dua. Seluruh minyak dalam kapal tumpah ke laut. Ada kerusakan signifikan pada kehidupan dan tanah di sepanjang pantai akibat insiden itu. Pihak Amoco harus membayar pemerintah Prancis USD200 juta pada 1992 untuk biaya kerusakan dan perbaikan.
10. Exxon Valdez
Lokasi tumpahan minyak : Pantai Alaska
Tahun kejadian : 1989
Jumlah tumpahan minyak : 11 juta galon
Pada 1989, sebuah kapal tanker bernama Exxon Valdes kandas di lepas pantai Alaska. Kapten bernama Joseph Hazelwood dilaporkan mabuk sehingga tidak dapat mengontrol kemudi yang kemudian menabrak karang.
Hal itu menjadikan salah satu tumpahan minyak terburuk dalam sejarah Amerika. Menurut laporan, kapal membawa sekitar 55 juta galon minyak atau setara dengan 210.000 meter kubik dimana 11 juta galon tumpah ke teluk.
Tumpahan minyak tersebut sangat berdampak kehidupan habitat salmon, berang-berang laut, anjing laut dan burung laut. Sebanyak 250.000 burung laut, 2.800 berang-berang dan beberapa habitat lain mati akibat peristiwa itu.
Sumber: www.largest.org
(poe)
Lihat Juga :
tulis komentar anda