Bunuh 2 Wanita dan Simpan Jasadnya di Kulkas, Penjahat Seks Dibui Seumur Hidup
Sabtu, 05 September 2020 - 12:34 WIB
Kakak perempuannya, Mel Mustafa, berkata; "Terima kasih Tuhan, terima kasih."
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Mustafa, yang memanggilnya Jan, mengatakan; "Kematiannya telah mengubah keluarga kami selamanya, karena dia adalah Ibu yang luar biasa, yang tidak pernah mengatakan hal buruk tentang siapa pun...seorang malaikat".
Mereka mengaku tidak pernah berhenti mencarinya dan ketika dia tidak muncul di ulang tahun putrinya yang ke-11. Putrinya menulis bahwa dia duduk di sudut; "Menangis mataku melihat foto-fotomu dan membaca puisimu sementara di kepalaku berteriak, 'Dimana kamu! Tolong Bu, kembalilah ke rumah'."
Sebuah pernyataan yang ditulis atas nama Ibu Szucs, Maria, mengatakan pembunuhannya menjadi lebih sulit karena berada di negara yang dia tidak tahu hukum atau proses pengadilan.
Dia kehilangan kontak dengan putrinya ketika ia datang ke Inggris yang hanya memperburuk kesedihannya, serta fakta bahwa dia berbaring di lemari es begitu lama tanpa ada yang mencarinya. "Menyiksa Maria setiap hari, serta fakta bahwa saya belum bisa melihat tubuhnya atau membaringkannya untuk beristirahat," katanya. (Baca juga: Kehidupan Raja Thailand dengan 20 Gundik, Selir Kerajaan dan Seorang Istri )
Para petugas polisi telah menggeledah rumah Younis setelah dia dilaporkan hilang. Dalam penggeledahan itu, mereka menemukan sisa-sisa jasad wanita di lemari es.
Setelah para petugas mencium bau yang menyengat dan melihat lalat berkerumun, mereka membukanya dengan gagang untuk menemukan sesuatu yang membeku besar dan kaki yang dibungkus kaus kaki Superman abu-abu. Sisa-sisa jadad Mustafa, dibungkus dengan sprei dan plastik.
Freezer dibawa ke kamar mayat di mana lemari es itu di-X-ray, dan terlihat tubuh wanita lain—Szucs—yang mengenakan piyama dan dibungkus dengan kantong tidur kemudian plastik.
Kondisi jasad kedua korban yang sudah bertahun-tahun membuat petugas sulit untuk memeriksanya sepenuhnya, tetapi hasil post-mortem mengungkapkan bahwa para wanita itu menderita luka yang signifikan, dengan lebih dari 50 luka dalam dan luar, termasuk banyak patah tulang rusuk.
Szucs menderita cedera kepala yang parah, sementara tulang dada dan laring Mustafa telah retak.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Mustafa, yang memanggilnya Jan, mengatakan; "Kematiannya telah mengubah keluarga kami selamanya, karena dia adalah Ibu yang luar biasa, yang tidak pernah mengatakan hal buruk tentang siapa pun...seorang malaikat".
Mereka mengaku tidak pernah berhenti mencarinya dan ketika dia tidak muncul di ulang tahun putrinya yang ke-11. Putrinya menulis bahwa dia duduk di sudut; "Menangis mataku melihat foto-fotomu dan membaca puisimu sementara di kepalaku berteriak, 'Dimana kamu! Tolong Bu, kembalilah ke rumah'."
Sebuah pernyataan yang ditulis atas nama Ibu Szucs, Maria, mengatakan pembunuhannya menjadi lebih sulit karena berada di negara yang dia tidak tahu hukum atau proses pengadilan.
Dia kehilangan kontak dengan putrinya ketika ia datang ke Inggris yang hanya memperburuk kesedihannya, serta fakta bahwa dia berbaring di lemari es begitu lama tanpa ada yang mencarinya. "Menyiksa Maria setiap hari, serta fakta bahwa saya belum bisa melihat tubuhnya atau membaringkannya untuk beristirahat," katanya. (Baca juga: Kehidupan Raja Thailand dengan 20 Gundik, Selir Kerajaan dan Seorang Istri )
Para petugas polisi telah menggeledah rumah Younis setelah dia dilaporkan hilang. Dalam penggeledahan itu, mereka menemukan sisa-sisa jasad wanita di lemari es.
Setelah para petugas mencium bau yang menyengat dan melihat lalat berkerumun, mereka membukanya dengan gagang untuk menemukan sesuatu yang membeku besar dan kaki yang dibungkus kaus kaki Superman abu-abu. Sisa-sisa jadad Mustafa, dibungkus dengan sprei dan plastik.
Freezer dibawa ke kamar mayat di mana lemari es itu di-X-ray, dan terlihat tubuh wanita lain—Szucs—yang mengenakan piyama dan dibungkus dengan kantong tidur kemudian plastik.
Kondisi jasad kedua korban yang sudah bertahun-tahun membuat petugas sulit untuk memeriksanya sepenuhnya, tetapi hasil post-mortem mengungkapkan bahwa para wanita itu menderita luka yang signifikan, dengan lebih dari 50 luka dalam dan luar, termasuk banyak patah tulang rusuk.
Szucs menderita cedera kepala yang parah, sementara tulang dada dan laring Mustafa telah retak.
tulis komentar anda