Houthi Terus Melawan, AS Akan Kerahkan Kapal Induk Nuklir Kedua

Sabtu, 22 Maret 2025 - 07:09 WIB



Strategi yang Lebih Tegas



Pendekatan pemerintahan Presiden Donald Trump menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi militer dibandingkan dengan pendahulunya, Joe Biden.

“Pendekatan di bawah pemerintahan Trump menunjukkan keinginan untuk memperluas target dan geografi serangan militer,” kata Dana Stroul, mantan pejabat tinggi Pentagon untuk Timur Tengah dalam pemerintahan Biden, kepada Al Arabiya English, Sabtu (22/3/2025).

Tidak seperti operasi era Biden, yang sebagian besar difokuskan pada target militer seperti penyimpanan senjata bawah tanah dan lokasi radar, serangan AS baru-baru ini mencakup rumah-rumah para pemimpin senior Houthi dan pejabat yang terlibat dalam program pesawat nirawak kelompok tersebut.

Stroul mencatat bahwa, ditambah dengan penerapan kembali sebutan Organisasi Teroris Asing (FTO) bagi Houthi, operasi baru tersebut dapat meningkatkan tekanan pada kelompok tersebut dengan semakin mengisolasi Yaman dari sistem keuangan internasional dan menghambat keterlibatan komersial.

Tak lama setelah menjabat pada tahun 2021, Presiden Biden menghapus Houthi dari daftar FTO, yang membatalkan penetapan yang dibuat pada era Trump sebelumnya.

Presiden Donald Trump, ketika berkuasa kembali, kemudian memasukkan kembali Houthi dalam daftar FTO, yang menandakan kembalinya taktik tekanan maksimum terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di kawasan tersebut.

Pergeseran Operasional dan Pendelegasian Wewenang



Perbedaan utama dalam pendekatan saat ini adalah peningkatan pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada komandan operasional.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More