Militer Sudan Kuasai Istana Presiden di Khartoum
Jum'at, 21 Maret 2025 - 17:23 WIB
Pada Kamis malam, kelompok itu mengatakan telah merebut pangkalan utama dari tentara di Darfur Utara, wilayah di bagian barat negara itu.
Banyak warga Sudan menyambut baik berita bahwa tentara telah menguasai istana.
"Pembebasan istana adalah berita terbaik yang pernah saya dengar sejak dimulainya perang, karena itu berarti tentara mulai menguasai seluruh Khartoum," ujar warga Khartoum berusia 55 tahun, Mohamed Ibrahim.
"Kami ingin aman lagi dan hidup tanpa rasa takut atau lapar," papar dia.
Konflik tersebut telah menyebabkan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia, menyebarkan kelaparan di beberapa lokasi dan penyakit di seluruh negara berpenduduk 50 juta orang tersebut.
Kedua belah pihak telah dituduh melakukan kejahatan perang, sementara RSF juga didakwa melakukan genosida. Kedua belah pihak membantah tuduhan tersebut.
Tembakan senjata sesekali terdengar di Khartoum pada hari Jumat, dan pertempuran berdarah diperkirakan akan terjadi saat tentara berusaha mengepung RSF, yang masih menduduki sebagian besar wilayah di sebelah selatan istana di kota tersebut.
"Kami terus maju di sepanjang semua poros pertempuran hingga kemenangan lengkap dengan membersihkan setiap inci negara kami dari kotoran milisi ini dan para kolaboratornya," ungkap pernyataan militer tersebut.
Perang meletus dua tahun lalu saat negara tersebut merencanakan transisi ke pemerintahan yang demokratis.
Banyak warga Sudan menyambut baik berita bahwa tentara telah menguasai istana.
"Pembebasan istana adalah berita terbaik yang pernah saya dengar sejak dimulainya perang, karena itu berarti tentara mulai menguasai seluruh Khartoum," ujar warga Khartoum berusia 55 tahun, Mohamed Ibrahim.
"Kami ingin aman lagi dan hidup tanpa rasa takut atau lapar," papar dia.
Konflik tersebut telah menyebabkan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia, menyebarkan kelaparan di beberapa lokasi dan penyakit di seluruh negara berpenduduk 50 juta orang tersebut.
Kedua belah pihak telah dituduh melakukan kejahatan perang, sementara RSF juga didakwa melakukan genosida. Kedua belah pihak membantah tuduhan tersebut.
Tembakan di Khartoum
Tembakan senjata sesekali terdengar di Khartoum pada hari Jumat, dan pertempuran berdarah diperkirakan akan terjadi saat tentara berusaha mengepung RSF, yang masih menduduki sebagian besar wilayah di sebelah selatan istana di kota tersebut.
"Kami terus maju di sepanjang semua poros pertempuran hingga kemenangan lengkap dengan membersihkan setiap inci negara kami dari kotoran milisi ini dan para kolaboratornya," ungkap pernyataan militer tersebut.
Perang meletus dua tahun lalu saat negara tersebut merencanakan transisi ke pemerintahan yang demokratis.
Lihat Juga :
tulis komentar anda