Cerita Mengerikan WNI Dipaksa Kerja di Judi Online Kamboja

Senin, 13 Januari 2025 - 14:07 WIB
Sementara itu, Wahyu juga mencatat bagaimana profil korban perdagangan manusia di wilayah tersebut telah berkembang.

Di masa lalu, sebagian besar korban adalah perempuan dari latar belakang ekonomi dan pendidikan rendah, yang diperdagangkan untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga, terutama di Timur Tengah.

Namun sekarang, sebagian besar korban perdagangan manusia di Indonesia adalah kaum muda dengan kualifikasi pendidikan tinggi.

Wahyu mengatakan pergeseran tren ini didorong oleh pandemi Covid-19 ketika banyak orang kehilangan pekerjaan.

Dia mengatakan kepada CNA bahwa salah satu taktik yang digunakan oleh perekrut untuk memikat korban adalah dengan mengklaim bahwa mereka akan bekerja sebagai programmer di industri teknologi digital padahal sebenarnya, mereka bekerja di bisnis ilegal.

Laporan dari KBRI Phnom Penh menyebutkan bahwa para pemuda ini dijanjikan kesempatan kerja di luar negeri dengan persyaratan yang sangat minim, atau bahkan tidak ada sama sekali.

Mereka biasanya direkrut melalui media sosial atau ditawarkan pekerjaan oleh perekrut yang sudah mereka kenal, termasuk tetangga, teman, dan bahkan anggota keluarga.

Bagi Slamet, lulusan manajemen yang pernah bekerja di sebuah bank di Jawa Timur, dia didekati oleh seorang perekrut di sebuah kedai kopi.

“Ketika perekrut mendekati saya, saya sudah menganggur selama empat bulan setelah kontrak saya di sebuah perusahaan perbankan berakhir,” kata Slamet kepada CNA.

Dengan tren penawaran yang dilakukan di media sosial, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Anis Hidayah menilai tingkat kejahatan perdagangan manusia di Indonesia sudah dalam keadaan darurat.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More