Siapa Pembuat Peta Israel Raya yang Bikin Dunia Arab Marah?
Jum'at, 10 Januari 2025 - 15:01 WIB
Gamber peta versi Herzl diklaim sebagai Tanah Perjanjian Israel atau Tanah yang Dijanjikan, yang mencakup wilayah dari Sungai Nil hingga Efrat, dan dari Madinah hingga Lebanon. Artinya, wilayahnya meluas dari Mesir, Lebanon, Suriah, Irak, Arab Saudi, seluruh Yordania, dan wilayah Palestina yang diduduki.
1. Yordania
Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam unggahan peta tersebut dengan kata-kata yang paling keras dan menggambarkannya sebagai ilusi yang dipromosikan oleh kubu sayap kanan Israel untuk mencegah berdirinya Negara Palestina.
Juru bicara kementerian tersebut, Sufian Qudah, mengaitkan unggahan peta itu dengan pernyataan terbaru pejabat Israel tentang aneksasi Tepi Barat dan permukiman Gaza—dengan menyebutnya sebagai bagian dari agenda ekstremis yang mendorong siklus kekerasan.
2. Qatar
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan peta yang mengeklaim mewakili Israel yang bersejarah merupakan pelanggaran mencolok terhadap norma-norma internasional, dan memperingatkan bahwa aspirasi Israel yang nyata dapat semakin menghalangi peluang perdamaian di kawasan tersebut.
“Doha menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memenuhi tanggung jawab hukum dan moralnya dengan menekan pendudukan Israel agar mematuhi resolusi legitimasi internasional dan menghadapi ambisi ekspansionisnya di tanah Arab,” kata kementerian tersebut, yang dilansir Arab News.
3. Hamas
Hamas juga menolak penerbitan peta “Israel Raya”. "Ini mengonfirmasi sifat agresif pendudukan Israel dan ambisi ekspansionisnya,” kata kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Respons Negara-negara Arab
1. Yordania
Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam unggahan peta tersebut dengan kata-kata yang paling keras dan menggambarkannya sebagai ilusi yang dipromosikan oleh kubu sayap kanan Israel untuk mencegah berdirinya Negara Palestina.
Juru bicara kementerian tersebut, Sufian Qudah, mengaitkan unggahan peta itu dengan pernyataan terbaru pejabat Israel tentang aneksasi Tepi Barat dan permukiman Gaza—dengan menyebutnya sebagai bagian dari agenda ekstremis yang mendorong siklus kekerasan.
2. Qatar
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan peta yang mengeklaim mewakili Israel yang bersejarah merupakan pelanggaran mencolok terhadap norma-norma internasional, dan memperingatkan bahwa aspirasi Israel yang nyata dapat semakin menghalangi peluang perdamaian di kawasan tersebut.
“Doha menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memenuhi tanggung jawab hukum dan moralnya dengan menekan pendudukan Israel agar mematuhi resolusi legitimasi internasional dan menghadapi ambisi ekspansionisnya di tanah Arab,” kata kementerian tersebut, yang dilansir Arab News.
3. Hamas
Hamas juga menolak penerbitan peta “Israel Raya”. "Ini mengonfirmasi sifat agresif pendudukan Israel dan ambisi ekspansionisnya,” kata kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda