3 Alasan China Senang Indonesia Resmi Masuk Anggota BRICS, Keduanya Punya Hubungan Ekonomi yang Kuat
Selasa, 07 Januari 2025 - 17:30 WIB
Kerja sama ini mencakup perkembangan kerja sama investasi, perdagangan, pembangunan infrastruktur, kesehatan dan kemitraan kawasan maupun global.
Terdapat pula rencana Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) untuk pengembangan produksi baterai EV terintegrasi, pembangunan industri petrokimia dengan perusahaan Tongkun dan Xingfengmin, dan pembangunan pabrik kaca Xinyi.
Selain itu poin ini juga membahas terkait Two Countries Twin Parks yang dapat menjadi jembatan investasi manufaktur dan penguatan akses pasar untuk perusahaan Indonesia dan Tiongkok.
China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut. Pada 2022, perdagangan bilateral kedua negara mencapai USD149,1 miliar, naik 19,8% secara tahunan.
Pasar China yang luas dan lokasi geografis Indonesia yang strategis telah membuka jalan bagi peningkatan perdagangan dan investasi, yang mendorong integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
Sejumlah pakar mengatakan area kerja sama di masa depan dapat berpusat pada energi bersih, industri biokimia, kecerdasan buatan, dan perikanan laut.
Terdapat pula rencana Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) untuk pengembangan produksi baterai EV terintegrasi, pembangunan industri petrokimia dengan perusahaan Tongkun dan Xingfengmin, dan pembangunan pabrik kaca Xinyi.
Selain itu poin ini juga membahas terkait Two Countries Twin Parks yang dapat menjadi jembatan investasi manufaktur dan penguatan akses pasar untuk perusahaan Indonesia dan Tiongkok.
3. China Mitra Dagang Terbesar di Indonesia
China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut. Pada 2022, perdagangan bilateral kedua negara mencapai USD149,1 miliar, naik 19,8% secara tahunan.
Pasar China yang luas dan lokasi geografis Indonesia yang strategis telah membuka jalan bagi peningkatan perdagangan dan investasi, yang mendorong integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
Sejumlah pakar mengatakan area kerja sama di masa depan dapat berpusat pada energi bersih, industri biokimia, kecerdasan buatan, dan perikanan laut.
Baca Juga
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda