Jadi Alat Tawar Politik bagi Penguasa Baru, Israel Curi 40 Persen Sumber Air dari Suriah

Selasa, 07 Januari 2025 - 05:05 WIB
Kota Quneitra dan daerah sekitarnya jatuh ke tangan pasukan Israel pada bulan Desember, beberapa hari setelah pemerintahan Assad runtuh dan militan yang didukung Barat, yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham, merebut kendali.

2. Membangun Zona Penyangga

Dalam waktu yang cepat, rezim Tel Aviv menduduki 266 kilometer persegi wilayah zona penyangga, yang secara mencolok melanggar Perjanjian Pelepasan 1974. Pasukan pendudukan Israel kemudian bergerak lebih jauh ke timur, menyita wilayah Suriah tambahan secara ilegal.

Israel telah menduduki lebih banyak tanah di Suriah selatan dan merebut kendali atas sumber daya air utama.

Zona pendudukan sekarang membentang dari lereng timur Gunung Hermon di perbatasan Lebanon hingga lembah Sungai Yarmuk dekat Yordania di selatan.

Setelah maju ke wilayah tersebut, pasukan Israel mendirikan pos pemeriksaan militer, mendirikan penghalang tanah, dan memberlakukan kontrol masuk dan keluar yang ketat, yang mengganggu kehidupan sehari-hari penduduk setempat.

Marah dengan gangguan ini, warga Suriah di seluruh pemukiman yang diduduki menggelar protes yang meluas. Pasukan Israel menanggapi dengan tembakan langsung, yang semakin memicu ketegangan dan kemarahan.

Narasi yang disebut "zona aman" membangkitkan kenangan suram pendudukan sebelumnya di Lebanon, Golan, dan Palestina—wilayah yang didominasi rezim Zionis selama beberapa dekade dan masih berupaya untuk dianeksasi dan dikendalikan.



3. 9 Bendungan Suriah Dikuasai Israel

Peninjauan lebih dekat pada batas-batas zona pendudukan Israel di Suriah mengungkapkan bahwa fokusnya adalah merebut semua waduk dan sungai penting di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Selain bendungan tanggul Al-Mantara sepanjang 3,5 km, yang terletak di dalam zona penyangga PBB, sembilan bendungan lain di luar zona tersebut juga direbut, semuanya di provinsi Quneitra dan Dara'a di Suriah.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More