Eks Agen Mossad Ungkap Detail Operasi Bom Pager yang Meledak di Seluruh Lebanon
Selasa, 24 Desember 2024 - 05:44 WIB
Perangkat yang dirancang oleh Mossad dilaporkan tidak memiliki kemampuan intelijen dan tidak dapat digunakan untuk pelacakan atau pengawasan.
"Hampir tidak ada cara untuk menyadapnya," kata salah satu mantan agen tersebut, seraya menambahkan bahwa pager-pager itu pada dasarnya hanyalah bom kecil.
Mossad mengetahui bahwa Hizbullah membeli perangkat tersebut dari perusahaan yang berkantor pusat di Taiwan, Gold Apollo.
Badan intelijen tersebut kemudian mendirikan lebih banyak perusahaan cangkang, termasuk satu di Hongaria, untuk menipu Gold Apollo agar mau bekerja sama, tanpa memberitahukan rencananya kepada perusahaan yang berkantor pusat di Taiwan tersebut.
Badan mata-mata Israel itu sepenuhnya memproduksi pager yang kemudian dijual melalui kemitraan berlisensi dengan Gold Apollo.
Mossad bahkan mempekerjakan pramuniaga perusahaan yang berurusan dengan Hizbullah untuk mempromosikan produk mereka. Mereka juga melakukan kampanye iklan palsu besar-besaran di YouTube dan di tempat lain di internet yang bahkan menyertakan testimonial daring palsu yang konon memverifikasi kualitas pager mereka.
"Ketika [Hizbullah] membeli dari kami, mereka sama sekali tidak tahu bahwa mereka membeli dari Mossad. Kami membuat seperti 'Truman Show’, semuanya dikendalikan oleh kami di balik layar," kata salah satu mantan agen tersebut.
Pada September 2024, menurut laporan CBS, Hizbullah memiliki sekitar 5.000 pager.
Para mantan agen itu mengakui bahwa semua upaya tersebut ditujukan untuk melumpuhkan dan menakut-nakuti musuh mereka. ”Kami ingin mereka merasa rentan, dan memang begitu," kata seorang mantan agen Mossad.
Mantan agen yang lain mengatakan bahwa Mossad ingin orang-orang yang terlibat dalam rencana itu benar-benar menjadi peringatan hidup bagi musuh-musuh Israel.
"Hampir tidak ada cara untuk menyadapnya," kata salah satu mantan agen tersebut, seraya menambahkan bahwa pager-pager itu pada dasarnya hanyalah bom kecil.
Mossad mengetahui bahwa Hizbullah membeli perangkat tersebut dari perusahaan yang berkantor pusat di Taiwan, Gold Apollo.
Badan intelijen tersebut kemudian mendirikan lebih banyak perusahaan cangkang, termasuk satu di Hongaria, untuk menipu Gold Apollo agar mau bekerja sama, tanpa memberitahukan rencananya kepada perusahaan yang berkantor pusat di Taiwan tersebut.
Badan mata-mata Israel itu sepenuhnya memproduksi pager yang kemudian dijual melalui kemitraan berlisensi dengan Gold Apollo.
Mossad bahkan mempekerjakan pramuniaga perusahaan yang berurusan dengan Hizbullah untuk mempromosikan produk mereka. Mereka juga melakukan kampanye iklan palsu besar-besaran di YouTube dan di tempat lain di internet yang bahkan menyertakan testimonial daring palsu yang konon memverifikasi kualitas pager mereka.
"Ketika [Hizbullah] membeli dari kami, mereka sama sekali tidak tahu bahwa mereka membeli dari Mossad. Kami membuat seperti 'Truman Show’, semuanya dikendalikan oleh kami di balik layar," kata salah satu mantan agen tersebut.
Pada September 2024, menurut laporan CBS, Hizbullah memiliki sekitar 5.000 pager.
Para mantan agen itu mengakui bahwa semua upaya tersebut ditujukan untuk melumpuhkan dan menakut-nakuti musuh mereka. ”Kami ingin mereka merasa rentan, dan memang begitu," kata seorang mantan agen Mossad.
Mantan agen yang lain mengatakan bahwa Mossad ingin orang-orang yang terlibat dalam rencana itu benar-benar menjadi peringatan hidup bagi musuh-musuh Israel.
Lihat Juga :
tulis komentar anda