Pemimpin Tertinggi Druze Suriah Kutuk Invasi Israel

Sabtu, 21 Desember 2024 - 07:15 WIB
Di jalan-jalan kota Sweida pada hari Jumat, ratusan orang Druze menyatakan kesetiaan mereka dengan jelas, merayakan revolusi dengan musik dan tarian.

Bendera revolusioner Suriah dikibarkan di samping bendera Druze yang berwarna-warni.

Faktanya, pejuang Druze dari Sweida bergabung dalam serangan pemberontak terhadap pasukan Assad awal bulan ini.

Sekitar 50 orang Druze tewas saat mereka memaksa militer Suriah keluar dari benteng pertahanan di provinsi tetangga Daraa, menurut Emir Qaysar, pejuang senior Druze yang dekat dengan Hijri.

Qaysar mengatakan kepada MEE bahwa para pejuangnya telah berkoordinasi dengan pemberontak di Daraa selama satu setengah tahun.

Menunggu Hasil Nyata



Hijri percaya fokus sekarang harus diarahkan pada pembangunan negara dan memperbaiki ekonomi Suriah yang hancur. "Pemerintah baru memiliki warisan buruk dari yang lama," ujar dia.

Telah ada pembicaraan antara komunitas Druze dan pemerintah sementara. Putra Hijri, Sleiman, merupakan bagian dari delegasi baru-baru ini ke Damaskus, tempat dia bertemu Sharaa.

“Pertemuan itu sangat positif. Namun, kita perlu melihat hasilnya di lapangan,” papar dia.

Hijri menekankan pemerintahan saat ini hanya sementara, dan Suriah tidak boleh diperintah oleh satu sekte.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More