Seluruh Tentara Rusia Akan Hengkang dari Suriah dalam Waktu Satu Bulan

Selasa, 17 Desember 2024 - 08:32 WIB
Sejak dimulainya serangan pemberontak di Suriah, yang dijuluki Operasi Pencegahan Agresi, pasukan Rusia telah menarik sebagian besar titik militer mereka yang tersebar di provinsi-provinsi Suriah.

Al-Araby Al-Jadeed sebelumnya melaporkan bahwa ada sekitar 22 pesawat tempur di Pangkalan Udara Khmeimim, sementara Bandara Qamishli memiliki tujuh pesawat.

Pada bulan Juli 2023, Jusoor Centre for Studies, sebuah lembaga think tank penelitian independen, menerbitkan data analitis dan peta yang menunjukkan lokasi militer eksternal, termasuk sekitar 830 yang terkait dengan Rusia, AS, Turki, dan Iran.

Organisasi tersebut melaporkan pada saat itu bahwa jumlah lokasi militer Iran di Suriah mencapai 570, sementara Turki memiliki 125 dan Rusia memiliki 105.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp pada hari Senin mengatakan kepergian militer Rusia dari Suriah harus menjadi prasyarat untuk mencabut sanksi Uni Eropa terhadap kelompok pemberontak yang menggulingkan rezim Assad.

Veldkamp menyampaikan komentar tersebut di Brussels menjelang pertemuan para menteri luar negeri pada hari Senin.

"Saya pikir masih terlalu dini untuk mencabut sanksi tersebut [terhadap Hayat Tahrir al-Sham], kami benar-benar ingin mensyaratkannya pada transisi politik yang inklusif," katanya.

"Saya pikir penting juga untuk melihat persyaratan mengenai pangkalan militer Rusia di Suriah. Kami ingin Rusia keluar," lanjutnya.

Sementara Uni Eropa belum memberikan keputusan resmi mengenai sanksi terkait Suriah, kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas. Dia mengatakan pihaknya akan mengirim diplomat tertinggi blok tersebut di Suriah untuk bertemu dengan pemerintah transisi baru di Damaskus.

"Saya pikir kita tidak bisa membiarkan kekosongan—dan kita tidak melakukannya," kata Kallas kepada wartawan. "Kami juga akan berdiskusi dengan para menteri luar negeri mengenai tingkat keterlibatan dan bagaimana kita melanjutkan dari sini," katanya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More