Desa Warga Druze di Perbatasan Suriah Minta Dicaplok Israel
Minggu, 15 Desember 2024 - 11:45 WIB
“Kejahatan itu mungkin akan merenggut wanita kami, mungkin akan merenggut anak perempuan kami, mungkin akan merenggut rumah kami,” papar dia, memohon agar Druze Suriah dibebaskan dari “ketidakadilan dan penindasan” yang telah dipaksakan kepada mereka di masa lalu, dan dapat dipaksakan lagi oleh kelompok pemberontak Suriah.
“Kami telah meminta untuk dianeksasi ke Golan untuk menjaga martabat kami,” ujar pria itu, yang mengaku berbicara atas nama komunitas Druze di seluruh wilayah sekitar Kegubernuran Quneitra.
Dia menjelaskan, “Kami meminta atas nama seluruh wilayah sekitar untuk bergabung dengan masyarakat kami di Golan, dan hidup dengan kebebasan dan martabat seperti masyarakat kami hidup (di Israel).”
Sekitar 48% warga Druze Suriah tinggal di Provinsi Suwayda sekitar 90 kilometer dari perbatasan dengan Israel sebelum perang saudara, Times of Israel melaporkan dengan mengutip sensus tahun 2010.
Namun, sejak saat itu, diyakini banyak dari mereka telah meninggalkan wilayah tersebut ke wilayah yang lebih aman di negara tersebut.
“Kami telah meminta untuk dianeksasi ke Golan untuk menjaga martabat kami,” ujar pria itu, yang mengaku berbicara atas nama komunitas Druze di seluruh wilayah sekitar Kegubernuran Quneitra.
Dia menjelaskan, “Kami meminta atas nama seluruh wilayah sekitar untuk bergabung dengan masyarakat kami di Golan, dan hidup dengan kebebasan dan martabat seperti masyarakat kami hidup (di Israel).”
Sekitar 48% warga Druze Suriah tinggal di Provinsi Suwayda sekitar 90 kilometer dari perbatasan dengan Israel sebelum perang saudara, Times of Israel melaporkan dengan mengutip sensus tahun 2010.
Namun, sejak saat itu, diyakini banyak dari mereka telah meninggalkan wilayah tersebut ke wilayah yang lebih aman di negara tersebut.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda