Siapa Saja Jenderal Suriah di Lingkaran Dalam Assad dan Kabur ke Mana Mereka?
Sabtu, 14 Desember 2024 - 14:42 WIB
DAMASKUS - Setelah pemberontak menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad hari Minggu lalu, banyak jenderal senior serta anggota badan intelijen di lingkaran dalam Assad yang ditakuti tampaknya telah menghilang.
Para aktivis mengatakan beberapa dari mereka telah berhasil melarikan diri dari negara itu sementara yang lain bersembunyi di kampung halaman mereka.
Selama lebih dari lima dekade, keluarga Assad telah memerintah Suriah dengan “cengkeraman besi”, memenjarakan mereka yang berani mempertanyakan kekuasaan rezimnya di penjara-penjara terkenal di negara itu—tempat kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan para narapidana secara teratur disiksa atau dibunuh.
Pemimpin kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham—yang memimpin pasukan anti-rezim—telah berjanji untuk membawa mereka yang melakukan pelanggaran tersebut ke pengadilan.
"Kami akan mengejar mereka di negara kami," kata pemimpin HTS Ahmad al-Sharaa, yang sebelumnya dikenal sebagai Abu Mohammed al-Jolani. Dia menambahkan bahwa kelompoknya juga akan meminta negara-negara asing untuk menyerahkan setiap tersangka.
Namun, menemukan mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut bisa jadi sulit.
Sekitar 8.000 warga negara Suriah telah memasuki Lebanon melalui perbatasan Masnaa dalam beberapa hari terakhir, menurut dua pejabat keamanan Lebanon dan seorang pejabat pengadilan.
Sekitar 5.000 warga Suriah telah meninggalkan negara tetangga itu melalui bandara internasional Beirut. Para pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk merilis informasi tersebut.
Sebagian besar dari mereka diduga adalah orang biasa, dan Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassam Mawlawi mengatakan awal minggu ini bahwa tidak ada pejabat Suriah yang memasuki Lebanon melalui perbatasan yang sah.
Dalam upaya yang jelas untuk mencegah anggota pemerintahan Assad melarikan diri, pejabat keamanan mengatakan seorang perwira Lebanon yang bertanggung jawab atas Masnaa diperintahkan untuk pergi berlibur karena hubungannya dengan saudara laki-laki Assad.
Namun Rami Abdurrhaman, yang mengepalai Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris, mengatakan beberapa perwira senior tetap berhasil mencapai negara tetangga Lebanon dengan menggunakan dokumen perjalanan dengan nama palsu.
Assad dan Para Jenderal di Lingkaran Dalamnya
Dokter mata berpendidikan Barat ini awalnya berharap bahwa dia akan berbeda dari ayahnya yang seorang pemimpin otoriter, Hafez al-Assad , ketika dia mengambil alih kekuasaan pada tahun 2000, termasuk membebaskan tahanan politik dan memungkinkan wacana yang lebih terbuka.
Namun ketika protes terhadap pemerintahannya pecah pada bulan Maret 2011, Assad beralih ke taktik brutal untuk menghancurkan perbedaan pendapat.
Ketika pemberontakan berubah menjadi perang saudara, dia mengerahkan militernya untuk menghancurkan kota-kota yang dikuasai oposisi, dengan dukungan dari sekutu; Iran dan Rusia.
Menurut media pemerintah Rusia, dia telah melarikan diri ke Moskow.
Adik dari presiden yang digulingkan ini adalah komandan Divisi Lapis Baja ke-4 Angkatan Darat rezim Suriah, yang oleh aktivis oposisi dituduh melakukan pembunuhan, penyiksaan, pemerasan, dan perdagangan narkoba, selain menjalankan pusat penahanannya sendiri.
Dia berada di bawah sanksi AS dan Eropa. Dia menghilang selama akhir pekan, dan Abdurrhaman mengatakan dia berhasil sampai ke Rusia.
Tahun lalu, otoritas Prancis mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk Maher al-Assad, bersama saudaranya dan dua jenderal Angkatan Darat, atas dugaan keterlibatan dalam kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk dalam serangan senjata kimia tahun 2013 di pinggiran kota Damaskus yang dikuasai pemberontak.
Mamlouk adalah penasihat keamanan Assad dan mantan kepala dinas intelijen rezim Suriah. Dia dicari di Lebanon atas dua ledakan di kota Tripoli di utara pada tahun 2012 yang menewaskan dan melukai puluhan orang.
Mamlouk juga dicari di Prancis setelah pengadilan memvonisnya dan beberapa orang lainnya secara in absentia atas keterlibatan dalam kejahatan perang dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.
Persidangan difokuskan pada peran para pejabat dalam penangkapan seorang pria Prancis-Suriah dan putranya di Damaskus pada tahun 2013, serta penyiksaan dan pembunuhan yang mereka lakukan setelahnya.
Abdurrahman, seperti dikutipAP, Sabtu (14/12/2024),mengatakan Mamlouk melarikan diri ke Lebanon, dan tidak jelas apakah dia masih berada di negara itu di bawah perlindungan Hizbullah.
Al-Hassan adalah komandan Divisi Pasukan Misi Khusus ke-25 dan kemudian menjadi kepala Pasukan Khusus Suriah, yang merupakan kunci bagi banyak kemenangan rezim di medan perang dalam perang saudara yang telah berlangsung lama—termasuk di Aleppo dan pinggiran timur Damaskus yang telah lama menahan pasukan Assad.
Al-Hassan dikenal memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan dipuji oleh Presiden Rusia Vladimir Putin selama salah satu kunjungannya ke Suriah. Keberadaan al-Hassan tidak diketahui.
Luka, kepala dinas intelijen Direktorat Keamanan Umum, tidak begitu dikenal di kalangan masyarakat luas tetapi telah memainkan peran besar dalam tindakan keras terhadap oposisi, terutama di kota Homs yang dijuluki sebagai “ibu kota revolusi Suriah”.
Luka telah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat dan Inggris atas perannya dalam tindakan keras tersebut. Tidak jelas di mana dia berada.
Khalil, yang keberadaannya juga tidak diketahui, adalah kepala dinas Intelijen Angkatan Udara dan dikenal luas sebagai "Jagal Daraya" karena diduga memimpin serangan tahun 2012 di pinggiran kota Damaskus dengan nama yang sama yang menewaskan ratusan orang.
Dia adalah mantan kepala dinas Intelijen Angkatan Udara, juga diduga bertanggung jawab atas serangan di Daraya. Hassan termasuk di antara mereka yang dihukum di Prancis tahun ini bersama dengan Mamlouk. Tak diketahui keberadaannya.
Jenderal yang dekat dengan Assad ini dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama rezim berkuasa. Tak diketahui keberadaannya sejak rezim Assad tumbang.
Dia adalah kepala kantor Bashar al-Assad dan orang yang bertanggung jawab atas keamanannya. Dia juga dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Jejaknya tidak diketahui.
Para aktivis mengatakan beberapa dari mereka telah berhasil melarikan diri dari negara itu sementara yang lain bersembunyi di kampung halaman mereka.
Selama lebih dari lima dekade, keluarga Assad telah memerintah Suriah dengan “cengkeraman besi”, memenjarakan mereka yang berani mempertanyakan kekuasaan rezimnya di penjara-penjara terkenal di negara itu—tempat kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan para narapidana secara teratur disiksa atau dibunuh.
Pemimpin kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham—yang memimpin pasukan anti-rezim—telah berjanji untuk membawa mereka yang melakukan pelanggaran tersebut ke pengadilan.
"Kami akan mengejar mereka di negara kami," kata pemimpin HTS Ahmad al-Sharaa, yang sebelumnya dikenal sebagai Abu Mohammed al-Jolani. Dia menambahkan bahwa kelompoknya juga akan meminta negara-negara asing untuk menyerahkan setiap tersangka.
Baca Juga
Namun, menemukan mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut bisa jadi sulit.
Sekitar 8.000 warga negara Suriah telah memasuki Lebanon melalui perbatasan Masnaa dalam beberapa hari terakhir, menurut dua pejabat keamanan Lebanon dan seorang pejabat pengadilan.
Sekitar 5.000 warga Suriah telah meninggalkan negara tetangga itu melalui bandara internasional Beirut. Para pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk merilis informasi tersebut.
Sebagian besar dari mereka diduga adalah orang biasa, dan Menteri Dalam Negeri Lebanon Bassam Mawlawi mengatakan awal minggu ini bahwa tidak ada pejabat Suriah yang memasuki Lebanon melalui perbatasan yang sah.
Dalam upaya yang jelas untuk mencegah anggota pemerintahan Assad melarikan diri, pejabat keamanan mengatakan seorang perwira Lebanon yang bertanggung jawab atas Masnaa diperintahkan untuk pergi berlibur karena hubungannya dengan saudara laki-laki Assad.
Namun Rami Abdurrhaman, yang mengepalai Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris, mengatakan beberapa perwira senior tetap berhasil mencapai negara tetangga Lebanon dengan menggunakan dokumen perjalanan dengan nama palsu.
Assad dan Para Jenderal di Lingkaran Dalamnya
1. Bashar al-Assad
Dokter mata berpendidikan Barat ini awalnya berharap bahwa dia akan berbeda dari ayahnya yang seorang pemimpin otoriter, Hafez al-Assad , ketika dia mengambil alih kekuasaan pada tahun 2000, termasuk membebaskan tahanan politik dan memungkinkan wacana yang lebih terbuka.
Namun ketika protes terhadap pemerintahannya pecah pada bulan Maret 2011, Assad beralih ke taktik brutal untuk menghancurkan perbedaan pendapat.
Ketika pemberontakan berubah menjadi perang saudara, dia mengerahkan militernya untuk menghancurkan kota-kota yang dikuasai oposisi, dengan dukungan dari sekutu; Iran dan Rusia.
Menurut media pemerintah Rusia, dia telah melarikan diri ke Moskow.
2. Maher al-Assad
Adik dari presiden yang digulingkan ini adalah komandan Divisi Lapis Baja ke-4 Angkatan Darat rezim Suriah, yang oleh aktivis oposisi dituduh melakukan pembunuhan, penyiksaan, pemerasan, dan perdagangan narkoba, selain menjalankan pusat penahanannya sendiri.
Dia berada di bawah sanksi AS dan Eropa. Dia menghilang selama akhir pekan, dan Abdurrhaman mengatakan dia berhasil sampai ke Rusia.
Tahun lalu, otoritas Prancis mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk Maher al-Assad, bersama saudaranya dan dua jenderal Angkatan Darat, atas dugaan keterlibatan dalam kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk dalam serangan senjata kimia tahun 2013 di pinggiran kota Damaskus yang dikuasai pemberontak.
3. Mayor Jenderal Ali Mamlouk
Mamlouk adalah penasihat keamanan Assad dan mantan kepala dinas intelijen rezim Suriah. Dia dicari di Lebanon atas dua ledakan di kota Tripoli di utara pada tahun 2012 yang menewaskan dan melukai puluhan orang.
Mamlouk juga dicari di Prancis setelah pengadilan memvonisnya dan beberapa orang lainnya secara in absentia atas keterlibatan dalam kejahatan perang dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.
Persidangan difokuskan pada peran para pejabat dalam penangkapan seorang pria Prancis-Suriah dan putranya di Damaskus pada tahun 2013, serta penyiksaan dan pembunuhan yang mereka lakukan setelahnya.
Abdurrahman, seperti dikutipAP, Sabtu (14/12/2024),mengatakan Mamlouk melarikan diri ke Lebanon, dan tidak jelas apakah dia masih berada di negara itu di bawah perlindungan Hizbullah.
4. Brigadir Jenderal Suheil al-Hassan
Al-Hassan adalah komandan Divisi Pasukan Misi Khusus ke-25 dan kemudian menjadi kepala Pasukan Khusus Suriah, yang merupakan kunci bagi banyak kemenangan rezim di medan perang dalam perang saudara yang telah berlangsung lama—termasuk di Aleppo dan pinggiran timur Damaskus yang telah lama menahan pasukan Assad.
Al-Hassan dikenal memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan dipuji oleh Presiden Rusia Vladimir Putin selama salah satu kunjungannya ke Suriah. Keberadaan al-Hassan tidak diketahui.
5. Mayor Jenderal Hussam Luka
Luka, kepala dinas intelijen Direktorat Keamanan Umum, tidak begitu dikenal di kalangan masyarakat luas tetapi telah memainkan peran besar dalam tindakan keras terhadap oposisi, terutama di kota Homs yang dijuluki sebagai “ibu kota revolusi Suriah”.
Luka telah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat dan Inggris atas perannya dalam tindakan keras tersebut. Tidak jelas di mana dia berada.
6. Mayor Jenderal Qahtan Khalil
Khalil, yang keberadaannya juga tidak diketahui, adalah kepala dinas Intelijen Angkatan Udara dan dikenal luas sebagai "Jagal Daraya" karena diduga memimpin serangan tahun 2012 di pinggiran kota Damaskus dengan nama yang sama yang menewaskan ratusan orang.
7. Mayor Jenderal (Purn) Jamil Hassan
Dia adalah mantan kepala dinas Intelijen Angkatan Udara, juga diduga bertanggung jawab atas serangan di Daraya. Hassan termasuk di antara mereka yang dihukum di Prancis tahun ini bersama dengan Mamlouk. Tak diketahui keberadaannya.
8. Menteri Pertahanan Letnan Jenderal Ali Abbas
Jenderal yang dekat dengan Assad ini dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama rezim berkuasa. Tak diketahui keberadaannya sejak rezim Assad tumbang.
9. Mayor Jenderal Bassam Merhej al-Hassan
Dia adalah kepala kantor Bashar al-Assad dan orang yang bertanggung jawab atas keamanannya. Dia juga dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Jejaknya tidak diketahui.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda