Tak Peduli Gencatan Senjata, Israel Buldoser Masjid di Lebanon Selatan
Selasa, 03 Desember 2024 - 20:01 WIB
BEIRUT - Buldoser militer Israel menghancurkan satu masjid di kota Maroun Al-Ras di Distrik Bint Jbeil di Lebanon selatan pada Senin (2/12/2024).
Aksi brutal itu melanggar perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani antara Tel Aviv dan Hizbullah pekan lalu, Anadolu melaporkan.
Menurut kantor berita resmi Lebanon, buldoser milik tentara pendudukan Israel menghancurkan masjid di Maroun Al-Ras kemarin sore, menghancurkannya seluruh bangunannya.
Dua warga negara Lebanon juga tewas dan yang lainnya terluka dalam enam pelanggaran terpisah oleh Israel.
Serangan-serangan ini menambah jumlah total korban tewas warga Lebanon sejak Rabu, ketika gencatan senjata mulai berlaku, menjadi empat orang.
Militer Israel terus menduduki beberapa kota Lebanon di dekat perbatasan selatan, menghentikan warga sipil Lebanon mengakses tanah mereka.
Tak hanya itu, serangan pesawat nirawak Israel menargetkan satu sepeda motor di Jdeidat Marjayoun, Lebanon selatan, menewaskan seorang warga sipil, media Lebanon melaporkan.
Insiden itu terjadi di tengah pelanggaran Israel yang terus berlanjut terhadap perjanjian gencatan senjata.
Satu pesawat nirawak Israel juga menargetkan buldoser milik tentara Lebanon saat sedang melakukan pekerjaan benteng di Pos Militer Al-Abara di Hosh Al-Sayyid Ali, Al-Hermel, yang mengakibatkan seorang tentara terluka, menurut Arab48.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan tentara mengumumkan penemuan mayat seorang perwira di mobilnya di Naqoura.
“Dia tewas setelah menjadi sasaran pasukan pendudukan Israel,” ungkap laporan itu.
“Perwira itu telah hilang sejak 26 November dan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan keadaan kematiannya,” papar laporan itu.
Sebelumnya, militer Lebanon mengonfirmasi beberapa pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, dengan menyatakan pimpinan memantau pelanggaran tersebut dengan berkoordinasi dengan otoritas terkait.
Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku pada Rabu pagi pekan lalu.
Aksi brutal itu melanggar perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani antara Tel Aviv dan Hizbullah pekan lalu, Anadolu melaporkan.
Menurut kantor berita resmi Lebanon, buldoser milik tentara pendudukan Israel menghancurkan masjid di Maroun Al-Ras kemarin sore, menghancurkannya seluruh bangunannya.
Dua warga negara Lebanon juga tewas dan yang lainnya terluka dalam enam pelanggaran terpisah oleh Israel.
Serangan-serangan ini menambah jumlah total korban tewas warga Lebanon sejak Rabu, ketika gencatan senjata mulai berlaku, menjadi empat orang.
Militer Israel terus menduduki beberapa kota Lebanon di dekat perbatasan selatan, menghentikan warga sipil Lebanon mengakses tanah mereka.
Tak hanya itu, serangan pesawat nirawak Israel menargetkan satu sepeda motor di Jdeidat Marjayoun, Lebanon selatan, menewaskan seorang warga sipil, media Lebanon melaporkan.
Insiden itu terjadi di tengah pelanggaran Israel yang terus berlanjut terhadap perjanjian gencatan senjata.
Satu pesawat nirawak Israel juga menargetkan buldoser milik tentara Lebanon saat sedang melakukan pekerjaan benteng di Pos Militer Al-Abara di Hosh Al-Sayyid Ali, Al-Hermel, yang mengakibatkan seorang tentara terluka, menurut Arab48.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan tentara mengumumkan penemuan mayat seorang perwira di mobilnya di Naqoura.
“Dia tewas setelah menjadi sasaran pasukan pendudukan Israel,” ungkap laporan itu.
“Perwira itu telah hilang sejak 26 November dan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan keadaan kematiannya,” papar laporan itu.
Sebelumnya, militer Lebanon mengonfirmasi beberapa pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, dengan menyatakan pimpinan memantau pelanggaran tersebut dengan berkoordinasi dengan otoritas terkait.
Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku pada Rabu pagi pekan lalu.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda