Apakah Ukraina Bantu Serangan Pemberontak Suriah di Aleppo?
Selasa, 03 Desember 2024 - 17:42 WIB
Pejabat Rusia lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, dan surat kabar yang berafiliasi dengan pemerintah Suriah, al-Watan, sebelumnya juga menuduh adanya kontak yang sedang berlangsung antara Kepala GUR Ukraina Kyrylo Budanov dan HTS. Tuduhan ini termasuk pengerahan aset intelijen Ukraina ke Idlib.
Namun, beberapa sumber meremehkan pengaruh Ukraina, jika memang ada, pada serangan Aleppo.
Seorang sumber Turki yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Middle East Eye bahwa HTS tidak bergantung pada bantuan Ukraina untuk memperoleh atau mengembangkan pesawat nirawak FPV, karena pasar gelap menawarkan banyak alternatif, termasuk penyelundupan dari Turki.
Meskipun pejabat Turki menyangkal adanya keterlibatan dalam operasi tersebut, ada indikasi Ankara memainkan peran kunci dalam tahap perencanaan kampanye pemberontak.
"Ada banyak produsen pesawat nirawak kamikaze di wilayah tersebut dan di Turki," ujar sumber tersebut.
Cihat Arpacik, pemimpin redaksi majalah Intelligence Report dan koresponden lama di Suriah, yakin batalion pemberontak Suriah, seperti Brigade Falcon (al-Shaheen), tidak memerlukan bantuan eksternal yang signifikan untuk melakukan serangan tersebut.
"Brigade Falcon telah menggunakan dan mengembangkan pesawat nirawak selama 10 tahun terakhir," ungkap Arpacik kepada MEE.
Dia menjelaskan, "Mereka dapat mengimpor suku cadang dari China dan daerah lain, dan sekarang menggunakan pesawat nirawak turbojet."
Seorang pejabat Ukraina, yang berbicara dengan syarat anonim, mengonfirmasi telah terjadi komunikasi antara Kiev dan pemberontak Suriah selama setahun terakhir.
Mudah Diakses
Namun, beberapa sumber meremehkan pengaruh Ukraina, jika memang ada, pada serangan Aleppo.
Seorang sumber Turki yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Middle East Eye bahwa HTS tidak bergantung pada bantuan Ukraina untuk memperoleh atau mengembangkan pesawat nirawak FPV, karena pasar gelap menawarkan banyak alternatif, termasuk penyelundupan dari Turki.
Meskipun pejabat Turki menyangkal adanya keterlibatan dalam operasi tersebut, ada indikasi Ankara memainkan peran kunci dalam tahap perencanaan kampanye pemberontak.
"Ada banyak produsen pesawat nirawak kamikaze di wilayah tersebut dan di Turki," ujar sumber tersebut.
Cihat Arpacik, pemimpin redaksi majalah Intelligence Report dan koresponden lama di Suriah, yakin batalion pemberontak Suriah, seperti Brigade Falcon (al-Shaheen), tidak memerlukan bantuan eksternal yang signifikan untuk melakukan serangan tersebut.
"Brigade Falcon telah menggunakan dan mengembangkan pesawat nirawak selama 10 tahun terakhir," ungkap Arpacik kepada MEE.
Dia menjelaskan, "Mereka dapat mengimpor suku cadang dari China dan daerah lain, dan sekarang menggunakan pesawat nirawak turbojet."
Seorang pejabat Ukraina, yang berbicara dengan syarat anonim, mengonfirmasi telah terjadi komunikasi antara Kiev dan pemberontak Suriah selama setahun terakhir.
Lihat Juga :
tulis komentar anda