Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
Selasa, 26 November 2024 - 10:09 WIB
Putra Mahkota Mohammed telah menggunakan sebagian uang itu untuk mengubah citra Arab Saudi sebagai tujuan utama bagi wisatawan internasional.
Hotel-hotel baru dibuka dan dibangun di sepanjang pantai dengan harapan jutaan wisatawan dapat dialihkan dari Asia Tenggara dan tempat lain di Teluk ke Arab Saudi.
Dari balapan Formula 1 di Jeddah hingga festival musik MDLBeast Soundstorm yang menarik ratusan ribu pengunjung, Arab Saudi mengubah citranya sebagai destinasi utama.
Pembangunan kembali juga mencakup bangunan raksasa berukuran 400 meter kubik yang sedang dibangun di Riyadh yang akan menjadi salah satu bangunan terbesar di dunia, termasuk 100.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, 80 tempat hiburan dan budaya, serta ruang kantor seluas 1,4 juta kaki persegi.
Bagi banyak warga Saudi, khususnya kaum muda yang merupakan 70% dari populasi, perubahan ini merupakan peluang yang belum pernah ada sebelumnya.
Sektor hiburan dan pariwisata yang sedang berkembang menciptakan ribuan lapangan kerja, dan kaum muda Saudi menikmati kebebasan baru dalam bermusik, seni, dan berinteraksi sosial.
Kota kuno Al-Ula, dengan situs Warisan Dunia UNESCO Hegra, telah menjadi pusat dorongan pariwisata Arab Saudi.
Festival Winter at Tantora, yang diluncurkan pada tahun 2018, menghadirkan seniman dan pengunjung internasional ke wilayah tersebut, yang memamerkan sejarah pra-Islam dan keindahan alam Arab Saudi.
Pada tahun 2022, kerajaan tersebut memperkenalkan sistem visa baru, yang memudahkan wisatawan dari 49 negara untuk berkunjung.
NEOM, proyek megacity senilai USD500 miliar yang diumumkan dengan skeptis pada tahun 2017, mulai terbentuk karena kemauan keras sang putra mahkota saja.
Hotel-hotel baru dibuka dan dibangun di sepanjang pantai dengan harapan jutaan wisatawan dapat dialihkan dari Asia Tenggara dan tempat lain di Teluk ke Arab Saudi.
Dari balapan Formula 1 di Jeddah hingga festival musik MDLBeast Soundstorm yang menarik ratusan ribu pengunjung, Arab Saudi mengubah citranya sebagai destinasi utama.
Pembangunan kembali juga mencakup bangunan raksasa berukuran 400 meter kubik yang sedang dibangun di Riyadh yang akan menjadi salah satu bangunan terbesar di dunia, termasuk 100.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, 80 tempat hiburan dan budaya, serta ruang kantor seluas 1,4 juta kaki persegi.
Bagi banyak warga Saudi, khususnya kaum muda yang merupakan 70% dari populasi, perubahan ini merupakan peluang yang belum pernah ada sebelumnya.
Sektor hiburan dan pariwisata yang sedang berkembang menciptakan ribuan lapangan kerja, dan kaum muda Saudi menikmati kebebasan baru dalam bermusik, seni, dan berinteraksi sosial.
Kota kuno Al-Ula, dengan situs Warisan Dunia UNESCO Hegra, telah menjadi pusat dorongan pariwisata Arab Saudi.
Festival Winter at Tantora, yang diluncurkan pada tahun 2018, menghadirkan seniman dan pengunjung internasional ke wilayah tersebut, yang memamerkan sejarah pra-Islam dan keindahan alam Arab Saudi.
Pada tahun 2022, kerajaan tersebut memperkenalkan sistem visa baru, yang memudahkan wisatawan dari 49 negara untuk berkunjung.
NEOM, proyek megacity senilai USD500 miliar yang diumumkan dengan skeptis pada tahun 2017, mulai terbentuk karena kemauan keras sang putra mahkota saja.
tulis komentar anda