Trump Pilih Veteran Baret Hijau Jadi Penasihat Keamanan Nasional AS
Rabu, 13 November 2024 - 08:45 WIB
Dia juga menjabat sebagai direktur kebijakan pertahanan untuk Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld dan Robert Gates.
Istrinya, Julia Nesheiwat, menjabat sebagai penasihat keamanan dalam negeri Trump selama tahun terakhir masa jabatan presiden pertamanya.
Waltz telah menjadi anggota Gugus Tugas DPR China, yang mengembangkan langkah-langkah melawan "ancaman" yang ditimbulkan oleh Beijing.
Dia juga memperkenalkan undang-undang yang ditujukan untuk melawan pengaruh Beijing di panggung dunia dan menuduh negara itu "berusaha merebut posisi kita sebagai pemimpin global."
"Aktivitas agresif China di seluruh Indo-Pasifik mengharuskan tindakan AS," tegas anggota kongres itu tahun lalu.
Berbicara tentang konflik di Ukraina, Waltz berpendapat Washington harus menggunakan "pengaruhnya" untuk membawa Kiev dan Moskow ke meja perundingan.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump memecat penasihat keamanan nasionalnya saat itu, H.R. McMaster, serta penggantinya, John Bolton.
Dia akhirnya menyebut pengangkatan Bolton sebagai "kesalahan terbesarnya," karena diplomat karier itu menjadi salah satu pengkritiknya yang paling keras.
Istrinya, Julia Nesheiwat, menjabat sebagai penasihat keamanan dalam negeri Trump selama tahun terakhir masa jabatan presiden pertamanya.
Waltz telah menjadi anggota Gugus Tugas DPR China, yang mengembangkan langkah-langkah melawan "ancaman" yang ditimbulkan oleh Beijing.
Dia juga memperkenalkan undang-undang yang ditujukan untuk melawan pengaruh Beijing di panggung dunia dan menuduh negara itu "berusaha merebut posisi kita sebagai pemimpin global."
"Aktivitas agresif China di seluruh Indo-Pasifik mengharuskan tindakan AS," tegas anggota kongres itu tahun lalu.
Berbicara tentang konflik di Ukraina, Waltz berpendapat Washington harus menggunakan "pengaruhnya" untuk membawa Kiev dan Moskow ke meja perundingan.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump memecat penasihat keamanan nasionalnya saat itu, H.R. McMaster, serta penggantinya, John Bolton.
Dia akhirnya menyebut pengangkatan Bolton sebagai "kesalahan terbesarnya," karena diplomat karier itu menjadi salah satu pengkritiknya yang paling keras.
(sya)
tulis komentar anda