Banjir Bandang Mengerikan Tewaskan 158 Orang di Spanyol, Pemerintah Dikecam karena Lamban

Jum'at, 01 November 2024 - 10:21 WIB
"Kami tidak ingin tinggal di sini lagi," katanya sambil menangis.

"Begitu kami mendapat beberapa tetes hujan, kami langsung mengecek ponsel kami."

Banjir telah menghantam infrastruktur Valencia, menyapu jembatan, jalan, dan rel kereta api, serta merendam lahan pertanian di wilayah yang menghasilkan sekitar dua pertiga tanaman jeruk Spanyol seperti jeruk, yang diekspor negara itu ke seluruh dunia.

Sekitar 80 km (50 mil) jalan di wilayah timur rusak parah atau tidak dapat dilalui, kata Menteri Transportasi Oscar Puente.

Banyak yang terhalang oleh mobil-mobil yang ditinggalkan.

"Sayangnya, ada mayat di beberapa kendaraan," kata Puente kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa dibutuhkan waktu dua hingga tiga minggu untuk membangun kembali jalur kereta cepat antara Valencia dan Madrid.

Saat mengunjungi pusat koordinasi penyelamatan di dekat kota Valencia, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah karena ancaman cuaca buruk yang lebih parah.

"Saat ini, yang terpenting adalah menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa," katanya kepada wartawan.

Di kota Utiel yang dilanda bencana parah, sekitar 85 km (53 mil) ke pedalaman, Sungai Magro meluap, mengirimkan air setinggi tiga meter (9,8 kaki) ke rumah-rumah yang sebagian besar berlantai satu.

Wali Kota Utiel, Ricardo Gabaldon, mengatakan sedikitnya enam orang tewas di kota berpenduduk sekitar 12.000 orang itu, sebagian besar dari mereka adalah orang tua atau penyandang cacat yang tidak dapat memanjat ke tempat yang aman.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More