10 Tanda Mengkhawatirkan Meningkatnya Kemiskinan di China

Rabu, 16 Oktober 2024 - 09:42 WIB
Data World Bank menunjukkan bahwa sekitar 200 juta warga China hidup dalam kemiskinan, dan kesenjangan kekayaan antara keluarga terkaya dan termiskin adalah 359 kali lipat. Hal ini menyoroti ketimpangan ekstrem di negara tersebut.

Kedua, munculnya gunung berapi sosial. Menurut Wall Street Journal (WSJ), survei bersama oleh para sarjana China dan asing berjudul "Gunung Berapi Sosial" mengungkap adanya pergeseran persepsi. Sebelumnya, warga China mengaitkan kemiskinan dengan kekurangan pribadi seperti kurangnya kemampuan atau usaha. Sekarang, mereka menyalahkan kesempatan yang tidak setara dan sistem ekonomi yang tidak adil.

Song menggambarkan hal ini sebagai "gunung berapi sosial" dari kebencian yang meledak-ledak, yang terwujud sebagai ketidakpuasan terhadap sistem Xi Jinping dan keputusasaan atas kelangsungan hidup pribadi.



Ketiga, bunuh diri sosial. Baru-baru ini, seorang karyawan perempuan dari China International Capital Corporation (CICC) bunuh diri karena tekanan hipotek setelah pasar real estat anjlok. Demikian pula, seorang lulusan terbaik dari universitas bergengsi di Beijing meninggal di sebuah apartemen sewaan di Xi’an setelah berulang kali gagal dalam wawancara pegawai negeri sipil meski berprestasi dalam ujian.

Kasus-kasus ini menggarisbawahi bagaimana pekerjaan sering kali bergantung pada koneksi, suap, atau favoritisme, yang menyebabkan banyak anak muda China yang menghadapi pengangguran jangka panjang memilih bunuh diri sebagai bentuk protes.

Keempat, generasi “rambut perak”. Biro Statistik Nasional China melaporkan 290 juta warga berusia 60 tahun ke atas, diproyeksikan akan melebihi 400 juta di tahun 2035 dan 500 juta pada 2050.

Ketika ekonomi menurun, perawatan lansia menjadi masalah kritis. Song mengkritik sistem kesejahteraan di China sebagai sistem cacat dan tidak adil, yang menguntungkan orang kaya dan meninggalkan orang miskin dengan dukungan minimal.

Di negara-negara Barat, sistem kesejahteraan berpihak pada orang miskin. Di China, kader CCP dan orang kaya menikmati fasilitas, sementara lansia di pedesaan menghadapi perawatan minimal dan usia tua yang suram.

Kelima, runtuhnya industri katering. Data dari Biro Statistik Beijing menunjukkan bahwa pada paruh pertama tahun ini, total laba untuk perusahaan katering di Beijing dengan pendapatan tahunan melebihi 10 juta Yuan adalah 180 juta Yuan. Angka tersebut menunjukkan tajam sebesar 88,8 persen dibandingkan tahun lalu dengan margin laba serendah 0,37% ini, yang mengindikasikan bahwa seluruh industri katering menghadapi krisis keuntungan yang semakin menipis.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More