10 Tanda Mengkhawatirkan Meningkatnya Kemiskinan di China
Rabu, 16 Oktober 2024 - 09:42 WIB
BEIJING - Pada tahun 2012, Presiden China Xi Jinping memperkenalkan Impian China (Chinese Dream), yang mendorong peremajaan nasional melalui kemakmuran, kebanggaan, dan kebahagiaan. Namun, di bawah kepemimpinannya, China menghadapi tantangan signifikan.
Perekonomian China terus menurun, dan banyak warga yang masih berjuang keras untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sebuah survei pada tahun 2014 menunjukkan 77 persen warga China merasa lebih kaya daripada lima tahun sebelumnya. Tetapi sepuluh tahun kemudian, hanya 39 persen yang merasa sama, yang menunjukkan meningkatnya kemiskinan.
Song Guocheng, seorang peneliti senior dari Centre for International Relations Research (CIRR) dan National Chung Cheng University Taiwan, menyoroti sepuluh tantangan utama warga China saat ini: makan, berpakaian, sekolah, mencari pekerjaan, pernikahan, melahirkan anak, perumahan, perawatan medis, perawatan lansia, dan pengaturan pemakaman.
Mengutip dari Geopolitico.gr, Rabu (16/10/2024), Song mengamati bahwa China sedang mengalami transformasi signifikan dari Impian China menjadi kemiskinan yang meluas.
Dia menggambarkan situasi ekonomi China saat ini sebagai "masalah mendalam dan tidak dapat disembuhkan”, serta menyoroti sepuluh masalah utama yang dialami negara tersebut.
Pertama, kesenjangan ekstrem antara si kaya dan si miskin. Menurut statistik Partai Komunis China (CCP), 960 juta warga, hampir 70 persen dari total populasi, berpenghasilan kurang dari RMB2.000 (setara Rp4,3 juta) per bulan. Sementara itu, 1 persen dari populasi China menguasai 90 persen kekayaan negara, menyisakan 99 persen sisanya dengan hanya 10 persen.
Perekonomian China terus menurun, dan banyak warga yang masih berjuang keras untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sebuah survei pada tahun 2014 menunjukkan 77 persen warga China merasa lebih kaya daripada lima tahun sebelumnya. Tetapi sepuluh tahun kemudian, hanya 39 persen yang merasa sama, yang menunjukkan meningkatnya kemiskinan.
Song Guocheng, seorang peneliti senior dari Centre for International Relations Research (CIRR) dan National Chung Cheng University Taiwan, menyoroti sepuluh tantangan utama warga China saat ini: makan, berpakaian, sekolah, mencari pekerjaan, pernikahan, melahirkan anak, perumahan, perawatan medis, perawatan lansia, dan pengaturan pemakaman.
Mengutip dari Geopolitico.gr, Rabu (16/10/2024), Song mengamati bahwa China sedang mengalami transformasi signifikan dari Impian China menjadi kemiskinan yang meluas.
Dia menggambarkan situasi ekonomi China saat ini sebagai "masalah mendalam dan tidak dapat disembuhkan”, serta menyoroti sepuluh masalah utama yang dialami negara tersebut.
Kesenjangan dan Generasi “Rambut Perak”
Pertama, kesenjangan ekstrem antara si kaya dan si miskin. Menurut statistik Partai Komunis China (CCP), 960 juta warga, hampir 70 persen dari total populasi, berpenghasilan kurang dari RMB2.000 (setara Rp4,3 juta) per bulan. Sementara itu, 1 persen dari populasi China menguasai 90 persen kekayaan negara, menyisakan 99 persen sisanya dengan hanya 10 persen.
tulis komentar anda