Seteru Mafia Narkoba Prancis, Bocah 15 Tahun Ditusuk 50 Kali lalu Dibakar Hidup-hidup
Senin, 07 Oktober 2024 - 10:17 WIB
Bessone mengatakan pada hari Minggu bahwa sekarang anak laki-laki muda menanggapi iklan tidak hanya untuk menjual resin ganja tetapi juga untuk membunuh "tanpa penyesalan atau refleksi".
Remaja tersebut telah disewa melalui jejaring sosial oleh seorang tahanan berusia 23 tahun untuk mengintimidasi pesaingnya dengan membakar pintunya, kata jaksa penuntut, seraya menambahkan bahwa remaja tersebut telah dijanjikan imbalaan 2.000 euro.
Tahanan penjara Luynes di selatan Aix-en-Provence telah menggambarkan dirinya sebagai anggota Mafia DZ.
Selama menjalankan misinya, remaja tersebut terlihat oleh anggota geng lawan yang menggeledahnya dan menemukan bahwa dia membawa senjata api. Untuk menghukum anak di bawah umur tersebut, mereka berulang kali menikamnya lalu membakarnya.
"Dia ditikam 50 kali dan dibawa ke perumahan Fonscolombes, di mana, menurut hasil autopsi, dia dibakar hidup-hidup," kata Bessone, seperti dikutip dari AFP, Senin (7/10/2024)
Temannya, yang juga berusia 15 tahun, berhasil melarikan diri, imbuh Bessone.
Tahanan yang sama kemudian kembali menggunakan media sosial, merekrut seorang anak di bawah umur berusia 14 tahun untuk melakukan serangan balas dendam dan membunuh seorang anggota geng Blacks, dengan janji membayarnya 50.000 euro.
Anak berusia 14 tahun itu menyewa Ramdane, seorang pemain sepak bola yang juga bekerja sebagai sopir untuk menghidupi keluarganya, kata jaksa.
"Anak di bawah umur itu, ditemani oleh seorang teman, meminta sopir untuk menurunkan mereka dan menunggu mereka, tetapi dia tampaknya tidak menurut," kata Bessone.
Remaja tersebut telah disewa melalui jejaring sosial oleh seorang tahanan berusia 23 tahun untuk mengintimidasi pesaingnya dengan membakar pintunya, kata jaksa penuntut, seraya menambahkan bahwa remaja tersebut telah dijanjikan imbalaan 2.000 euro.
Tahanan penjara Luynes di selatan Aix-en-Provence telah menggambarkan dirinya sebagai anggota Mafia DZ.
Ditembak di Kepala
Selama menjalankan misinya, remaja tersebut terlihat oleh anggota geng lawan yang menggeledahnya dan menemukan bahwa dia membawa senjata api. Untuk menghukum anak di bawah umur tersebut, mereka berulang kali menikamnya lalu membakarnya.
"Dia ditikam 50 kali dan dibawa ke perumahan Fonscolombes, di mana, menurut hasil autopsi, dia dibakar hidup-hidup," kata Bessone, seperti dikutip dari AFP, Senin (7/10/2024)
Temannya, yang juga berusia 15 tahun, berhasil melarikan diri, imbuh Bessone.
Tahanan yang sama kemudian kembali menggunakan media sosial, merekrut seorang anak di bawah umur berusia 14 tahun untuk melakukan serangan balas dendam dan membunuh seorang anggota geng Blacks, dengan janji membayarnya 50.000 euro.
Anak berusia 14 tahun itu menyewa Ramdane, seorang pemain sepak bola yang juga bekerja sebagai sopir untuk menghidupi keluarganya, kata jaksa.
"Anak di bawah umur itu, ditemani oleh seorang teman, meminta sopir untuk menurunkan mereka dan menunggu mereka, tetapi dia tampaknya tidak menurut," kata Bessone.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda