Seteru Mafia Narkoba Prancis, Bocah 15 Tahun Ditusuk 50 Kali lalu Dibakar Hidup-hidup
Senin, 07 Oktober 2024 - 10:17 WIB
PARIS - Kota Marseille di Prancis selatan telah diguncang oleh dua pembunuhan yang diduga terkait narkoba pada pekan lalu.
Salah satunya pembunuhan terhadap anak laki-laki berusia 15 tahun yang ditusuk 50 kali kemudian dibakar hidup-hidup. Demikian disampaikan jaksa setempat pada hari Minggu.
Marseille, kota terbesar kedua di Prancis tetapi juga salah satu yang termiskin, telah dilanda kekerasan terkait narkoba.
Kota pelabuhan bersejarah di pesisir Mediterania tersebut dalam beberapa tahun terakhir menjadi saksi perebutan kekuasaan atas pasar narkoba yang sangat menguntungkan antara berbagai klan termasuk DZ Mafia dan Yoda.
Masalah ini sekali lagi menjadi sorotan publik selama sepekan terakhir, di mana Jaksa Marseille Nicolas Bessone mengatakan dalam konferensi pers pada hari Minggu bahwa korban dan pelaku kekerasan tersebut semakin muda.
Bocah laki-laki berusia 15 tahun tersebut dibunuh pada hari Rabu dalam sebuah kasus yang digambarkan Bessone sebagai salah satu "kebiadaban yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Pada hari Jumat, seorang pemain sepak bola berusia 36 tahun, Nessim Ramdane, ditembak dan dibunuh "dengan kejam" oleh seorang remaja berusia 14 tahun dalam kasus yang terkait dengan pembunuhan hari Rabu.
Dua kasus terbaru ini berarti bahwa jumlah pembunuhan terkait narkoba di Marseille telah meningkat menjadi 17 sejak awal tahun.
Para gembong narkoba Marseille telah merekrut prajurit dengan iklan di media sosial, "mengalihdayakan" perdagangan jalanan kepada anak muda yang dikenal sebagai "jobbeurs".
Salah satunya pembunuhan terhadap anak laki-laki berusia 15 tahun yang ditusuk 50 kali kemudian dibakar hidup-hidup. Demikian disampaikan jaksa setempat pada hari Minggu.
Marseille, kota terbesar kedua di Prancis tetapi juga salah satu yang termiskin, telah dilanda kekerasan terkait narkoba.
Kota pelabuhan bersejarah di pesisir Mediterania tersebut dalam beberapa tahun terakhir menjadi saksi perebutan kekuasaan atas pasar narkoba yang sangat menguntungkan antara berbagai klan termasuk DZ Mafia dan Yoda.
Masalah ini sekali lagi menjadi sorotan publik selama sepekan terakhir, di mana Jaksa Marseille Nicolas Bessone mengatakan dalam konferensi pers pada hari Minggu bahwa korban dan pelaku kekerasan tersebut semakin muda.
Bocah laki-laki berusia 15 tahun tersebut dibunuh pada hari Rabu dalam sebuah kasus yang digambarkan Bessone sebagai salah satu "kebiadaban yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Pada hari Jumat, seorang pemain sepak bola berusia 36 tahun, Nessim Ramdane, ditembak dan dibunuh "dengan kejam" oleh seorang remaja berusia 14 tahun dalam kasus yang terkait dengan pembunuhan hari Rabu.
Dua kasus terbaru ini berarti bahwa jumlah pembunuhan terkait narkoba di Marseille telah meningkat menjadi 17 sejak awal tahun.
Para gembong narkoba Marseille telah merekrut prajurit dengan iklan di media sosial, "mengalihdayakan" perdagangan jalanan kepada anak muda yang dikenal sebagai "jobbeurs".
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda