Persenjataan dan Terowongan Bawah Tanah Hizbullah Ancaman Besar bagi Israel
Kamis, 26 September 2024 - 13:44 WIB
"Di satu sisi, Anda memiliki organisasi teroris yang siap menghancurkan Israel dan membunuh warga sipilnya, dan di sisi lain, ada Israel yang mencoba mencegahnya," katanya kepada Al Arabiya English.
"Hizbullah dan Iran mengambil alih Lebanon, menyandera penduduknya," imbuh dia.
"Mereka memanfaatkan kondisi negara yang buruk untuk mendapatkan lebih banyak kekuasaan dan mengambil alih sepenuhnya. Israel tidak berperang dengan Lebanon atau penduduk Lebanon, tetapi dengan Hizbullah dan Iran."
“Hizbullah menyerang Israel tanpa alasan pada tanggal 8 Oktober dan sejak saat itu, selama lebih dari 11 bulan, terus meluncurkan rudal dan roket ke Israel setiap hari.”
Hizbullah bersikeras tidak akan menghentikan serangan lintas batas terhadap Israel kecuali perangnya di Gaza berakhir.
Sebagai akibat dari serangan lintas batas ini, Israel mengevakuasi lebih dari 60.000 orang dari rumah mereka, kata Shapira.
“Mereka meninggalkan tempat kerja, sekolah, dan teman-teman mereka dan menunggu solusi untuk situasi tersebut yang akan memastikan mereka dapat kembali ke rumah dan merasa aman.”
“Solusi paling sederhana adalah bahwa Hizbullah akan menerima resolusi PBB 1701 dan mundur ke utara sungai Litani," paparnya.
Sejak Israel meningkatkan serangan udaranya pada hari Senin di berbagai wilayah Lebanon di selatan dan timur, ribuan warga telah mengungsi secara paksa.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
"Hizbullah dan Iran mengambil alih Lebanon, menyandera penduduknya," imbuh dia.
"Mereka memanfaatkan kondisi negara yang buruk untuk mendapatkan lebih banyak kekuasaan dan mengambil alih sepenuhnya. Israel tidak berperang dengan Lebanon atau penduduk Lebanon, tetapi dengan Hizbullah dan Iran."
“Hizbullah menyerang Israel tanpa alasan pada tanggal 8 Oktober dan sejak saat itu, selama lebih dari 11 bulan, terus meluncurkan rudal dan roket ke Israel setiap hari.”
Hizbullah bersikeras tidak akan menghentikan serangan lintas batas terhadap Israel kecuali perangnya di Gaza berakhir.
Sebagai akibat dari serangan lintas batas ini, Israel mengevakuasi lebih dari 60.000 orang dari rumah mereka, kata Shapira.
“Mereka meninggalkan tempat kerja, sekolah, dan teman-teman mereka dan menunggu solusi untuk situasi tersebut yang akan memastikan mereka dapat kembali ke rumah dan merasa aman.”
“Solusi paling sederhana adalah bahwa Hizbullah akan menerima resolusi PBB 1701 dan mundur ke utara sungai Litani," paparnya.
Sejak Israel meningkatkan serangan udaranya pada hari Senin di berbagai wilayah Lebanon di selatan dan timur, ribuan warga telah mengungsi secara paksa.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(mas)
tulis komentar anda