Profil Ryan Wesley Routh, Pelaku Upaya Penembakan Donald Trump di Florida pada September
Sabtu, 21 September 2024 - 19:15 WIB
WASHINGTON - Pria yang ditangkap terkait dengan apa yang disebut FBI sebagai percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump memiliki catatan kriminal yang panjang. Tak hanya itu, baru-baru ini dia terobsesi dengan politik global, khususnya perang Rusia di Ukraina.
Tersangka, yang diidentifikasi pejabat setempat sebagai Ryan Wesley Routh, ditahan pada Minggu sore di Interstate 95 dekat West Palm Beach, Florida, setelah apa yang menurut pihak berwenang kemungkinan merupakan upaya pembunuhan terhadap Trump di klub golfnya. Ini akan menjadi serangan kedua terhadap Trump dalam sembilan pekan terakhir.
Secret Service mengatakan seorang agen yang ditempatkan satu lubang di depan Trump di Trump International Golf Club West Palm Beach melihat senapan mencuat dari pagar.
Tersangka yang memegang senapan itu bersembunyi di semak-semak sekitar 300 hingga 500 yard dari calon presiden dari Partai Republik itu.
Agen itu melepaskan tembakan ke Routh, tetapi Routh kabur dengan Nissan hitam, yang ditemukan oleh pihak berwenang di jalan raya beberapa saat kemudian, berkat informasi dari saksi mata.
Dia meninggalkan senapan yang terisi peluru beserta teropong dan kamera digital, ransel, dan kantong plastik berisi makanan, menurut pengaduan pidana yang dibuka.
“Routh tidak menembakkan senjatanya dan tidak melihat Trump dalam garis pandangnya," ungkap penjabat direktur Secret Service Ronald Rowe.
Pengaduan tersebut mengutip data telepon seluler yang menunjukkan Routh telah "berada di sekitar" lapangan golf selama sekitar 12 jam, dari pukul 01.59 ET hingga sekitar pukul 01.31 ET, ketika agen tersebut melihat senapan melalui pagar.
Pihak berwenang mengatakan tidak jelas berapa lama Routh, penduduk lama North Carolina yang terakhir tinggal di Hawaii, telah berada di Florida. Mereka yakin dia bertindak sendiri.
Tersangka, yang diidentifikasi pejabat setempat sebagai Ryan Wesley Routh, ditahan pada Minggu sore di Interstate 95 dekat West Palm Beach, Florida, setelah apa yang menurut pihak berwenang kemungkinan merupakan upaya pembunuhan terhadap Trump di klub golfnya. Ini akan menjadi serangan kedua terhadap Trump dalam sembilan pekan terakhir.
Secret Service mengatakan seorang agen yang ditempatkan satu lubang di depan Trump di Trump International Golf Club West Palm Beach melihat senapan mencuat dari pagar.
Tersangka yang memegang senapan itu bersembunyi di semak-semak sekitar 300 hingga 500 yard dari calon presiden dari Partai Republik itu.
Agen itu melepaskan tembakan ke Routh, tetapi Routh kabur dengan Nissan hitam, yang ditemukan oleh pihak berwenang di jalan raya beberapa saat kemudian, berkat informasi dari saksi mata.
Dia meninggalkan senapan yang terisi peluru beserta teropong dan kamera digital, ransel, dan kantong plastik berisi makanan, menurut pengaduan pidana yang dibuka.
“Routh tidak menembakkan senjatanya dan tidak melihat Trump dalam garis pandangnya," ungkap penjabat direktur Secret Service Ronald Rowe.
Pengaduan tersebut mengutip data telepon seluler yang menunjukkan Routh telah "berada di sekitar" lapangan golf selama sekitar 12 jam, dari pukul 01.59 ET hingga sekitar pukul 01.31 ET, ketika agen tersebut melihat senapan melalui pagar.
Pihak berwenang mengatakan tidak jelas berapa lama Routh, penduduk lama North Carolina yang terakhir tinggal di Hawaii, telah berada di Florida. Mereka yakin dia bertindak sendiri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda