AS: Iran Kirim Ratusan Rudal Balistik ke Rusia untuk Bombardir Ukraina

Minggu, 08 September 2024 - 08:01 WIB
Pada hari Jumat, Zelensky menghadiri pertemuan Kelompok Kontak Ukraina di Ramstein, Jerman, untuk meminta agar pembatasan dicabut, dan pada malam harinya, dia mengulangi permohonannya pada sebuah konferensi besar tentang Eropa di Cernobbio, Italia.

Dalam pernyataan tersebut, dia memohon agar "pertahanan udara digunakan untuk membela diri."

Dia mengatakan Ukraina tidak akan menggunakan rudal yang disediakan oleh sekutu untuk menyerang sasaran sipil.

"Kami ingin menggunakannya hanya di lapangan udara militer," katanya.

"Orang-orang takut kami akan menyerang Kremlin," imbuhnya. "Sayang sekali kami tidak bisa."

Namun, bahkan rudal yang dimintanya tidak akan pernah bisa mencapai sejauh itu, katanya.

Pasokan rudal Iran ke Moskow dapat mendorong Biden untuk menyetujui rudal jarak jauh ke Ukraina, kata para pejabat AS dan Eropa pada hari Sabtu.

Namun, pejabat Eropa tersebut mencatat bahwa Biden telah berhati-hati dalam mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin bertindak terlalu jauh, karena khawatir akan meningkatnya perang dan konflik langsung dengan NATO.

“Saya pikir pertanyaan sebenarnya adalah mengapa Iran membuat keputusan yang terlambat ini untuk mentransfer rudal, mengingat sinyal yang jelas dari Eropa tentang peningkatan sanksi yang pasti akan terjadi,” kata Andrew S Weiss, seorang pakar tentang Rusia dan mantan pejabat senior AS yang sekarang bekerja di Carnegie Endowment for International Peace.

Weiss mengatakan bahwa Iran khususnya khawatir tentang potensi tindakan hukuman oleh Eropa—yang belum memiliki banyak sanksi terhadap Teheran seperti halnya Amerika Serikat—atas setiap transfer rudal ke Rusia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More