AS: Iran Kirim Ratusan Rudal Balistik ke Rusia untuk Bombardir Ukraina

Minggu, 08 September 2024 - 08:01 WIB
Para pejabat AS dan Eropa mengeklaim Iran telah mengirim ratusan rudal balistik ke Rusia untuk membombardir Ukraina. Foto/Defence Turkey
KYIV - Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Eropa mengeklaim bahwa Iran telah mengirim ratusan rudal balistik jarak pendek ke Rusia, yang digunakan untuk membombardir wilayah Ukraina.

Menurut para pejabat tersebut, Teheran nekat melakukannya meskipun ada peringatan keras dari Washington dan sekutunya untuk tidak memberikan persenjataannya kepada Moskow.

Ratusan misil baru itu dapat membantu Moskow melanjutkan upayanya untuk menghancurkan infrastruktur sipil Ukraina, yang menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melibatkan 4.000 bom per bulan di seluruh negeri.



Para pejabat AS dan Eropa, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah-masalah sensitif, mengonfirmasi bahwa setelah berbulan-bulan peringatan tentang sanksi, Iran telah mengirim beberapa ratus rudal balistik jarak pendek ke Rusia. Pengiriman tersebut diungkap The Wall Street Journal (WSJ).

Iran membantah menyediakan senjata tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Jumat oleh misi tetapnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan mengatakan posisinya terhadap perang tersebut tidak berubah.



“Iran menganggap pemberian bantuan militer kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik—yang menyebabkan meningkatnya korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan menjauhnya dari negosiasi gencatan senjata—sebagai tindakan yang tidak manusiawi,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip dari New York Times, Minggu (8/9/2024).

“Jadi, Iran tidak hanya menjauhkan diri dari terlibat dalam tindakan tersebut, tetapi juga menyerukan kepada negara-negara lain untuk menghentikan pasokan senjata kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.”

Pada bulan Maret, negara-negara G7 memperingatkan bahwa mereka akan mengenakan sanksi terkoordinasi terhadap Iran jika Teheran melakukan transfer rudal—peringatan yang diulangi pada pertemuan puncak NATO di Washington pada bulan Juli.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More